PRIANGANTIMURNEWS- Kebocoran secara online sertifikat vaksin COVID-19 presiden telah meningkatkan kekhawatiran di Indonesia tentang keamanan informasi, terjadi pada minggu yang sama dengan pelanggaran data yang memengaruhi 1,3 juta pengguna aplikasi pelacakan kontak pemerintah
Catatan vaksin Presiden Joko Widodo diakses menggunakan aplikasi, PeduliLindungi (care protect), dan dibagikan secara luas di media sosial, menimbulkan pertanyaan di antara para ahli tentang komitmen pemerintah terhadap keamanan data.
Analis digital Ismail Fahmi mengatakan kebocoran itu menunjukkan betapa mudahnya melihat atau berpotensi menggunakan sertifikat vaksinasi orang lain, bahkan dari seorang kepala negara.
Baca Juga: Wenger Menyerukan Piala Dunia Setiap Dua Tahun
"Jika ada perlindungan, akan ada penyelidikan mengapa masalah ini berlanjut, mengapa catatan pribadi dapat dengan mudah ditambang," katanya.
"Tapi tidak ada perlindungan seperti itu."
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada hari Jumat mengatakan catatan pejabat tidak dapat diakses lagi.
Beberapa pengguna media sosial menyatakan kekecewaannya atas kekurangan dalam aplikasi, yang bulan lalu diwajibkan.
"Saya semakin tidak mempercayai aplikasi pemerintah setelah ini," kata seorang pengguna Twitter dengan nama @delrellove.