Maling Uang Rakyat di Kabupaten Probolinggo, Menkeu Sri Mulyani Beberkan Total APBN Tersalurkan

- 4 September 2021, 17:24 WIB
Kolase Sri Mulyani dan Pasutri Garong uang Rakyat di Probolinggo/Terduga Pasutri Garong Uang Rakyat, Sri Mulyani Beberkan Rincian Transfer APBN Ke Pemkab Probolinggo hingga Dampak Korupsi
Kolase Sri Mulyani dan Pasutri Garong uang Rakyat di Probolinggo/Terduga Pasutri Garong Uang Rakyat, Sri Mulyani Beberkan Rincian Transfer APBN Ke Pemkab Probolinggo hingga Dampak Korupsi /

PRIANGANTIMURNEWS - Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin beserta 22 nama, ditetapkan sebagai tersangka maling uang rakyat dengan kasus jual beli jabatan.

Maling uang rakyat Puput sudah menjabat 2 periode sebagai Bupati Probolinggo.

Dinasti politik yang dibangun sejak suaminya Hasan Aminuddin yang juga merupakan mantan Bupati Probolinggo selama dua periode sebelum istrinya.

Baca Juga: Prediksi Skor Jerman vs Armenia, Head-to-Head, Berita Tim, Starting XI: Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani tanggapi maling uang rakyat Bupati Probolinggo dan suaminya yang merupakan anggota DPR RI.

Selain itu Sri Mulyani juga komentari soal kurang lebihnya dinasti politik Bupati Probolinggo selama 15 tahun yang ujungnya maling uang rakyat.

Sri Mulyani juga beberkan jumlah APBN yang disalurkan sejak 2012 hingga 2021.

Baca Juga: Alas Kaki Model Simpel dan Nyaman Dipakai DIburu Konsumen

Sebagaimana dikutip dari Instagram @smindrawati pada Sabtu, 4 September 2021. Rincian APBN yang diberikan kepada pemerintah Probolinggo.

Jumlah Transfer Keuangan dari APBN ke Kabupaten Probolinggo sejak 2012-2021 mencapai Rp 15,2 Triliun. Dari Rp 959 miliar (2012) menjadi Rp 1,857 Triliun (2021).

Total Dana Desa sejak 2015-2021 mencapai Rp 2,15 Triliun untuk 325 Desa.

Baca Juga: Khofifah Berikan Bantuan 12.500.000 Kepada Para Lansia di Kabupaten Jember

Masing-masing desa rata-rata mendapat Rp 291 juta (2015) naik 3,5 kali menjadi Rp 1,32 milyar (2021).

"Anak usia dibawah 2 tahun yang mengalami kurang gizi (stunting) naik dari 21,99% (2015) menjadi 34,04% (2019). 3,5 anak dari 10 anak kurang gizi," kata Sri Mulyani.

Pengangguran terbuka naik dari 2,89% (2015) menjadi 4,86% (2021).

Baca Juga: Mau Mendapatkan Bantuan Masjid dan Mushala, Berikut Syarat dan Prosedurnya

"Kemiskinan turun 20,98% (2015) menjadi 18,61% (2020). Hampir satu dari 5 penduduk masih miskin," ucapnya.

Sementara untuk IPM 64,12% (2015) naik menjadi 66,07% (2020).

"Korupsi adalah musuh utama dan musuh bersama dalam mencapai tujuan mencapai kemakmuran yang berkeadilan," ucapnya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @smindrawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah