Network
PRIANGANTIMURNEWS- Kematian Brigadir J masih menyita perhatian publik dan masih menjadi misteri.
Kejadian kematian Brigadir J terjadi kurang lebih tiga pekan ini kasus yang diduga aduk tembak antar anggota polri ini belum menemukan juga titik terang.
Demi mengungkap kasus kematian brigadir J secara jelas pihak kepolisian membentuk tim gabungan.
Baca Juga: PSS Sleman Kena Denda RP50 Juta di Laga Menghadapi PSM Makassar, Ini Penyebabnya
Serangkaian Penyidikan telah dilakukan oleh Polri untuk mengumpulkan bukti-bukti mulai dari CCTV hingga pemeriksaan beberapa saksi yang telah dilakukan beberapa waktu lalu.
Autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J dilakukan di rumah sakit umum daerah Sungai Bahar Kabupaten Muarojambi.
Keluarga almarhum Brigadir J berharap kasus penembakan diungkap secara transparan.
Brigadir J tewas diduga ditembak di rumah kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Baca Juga: Universitas Siliwangi Siap Buka Sejumlah Prodi Baru, Termasuk Fakultas Kedokteran
Menurut keluarga banyak sekali kejanggalan yang ditemui pihak keluarga atas wafatnya Brigadir J.
Brigadir J merupakan anak dari pasangan Samuel Hutabarat dan Roslin Simanjuntak.
Menurut Rohani, keluarga mendapat kabar Briadir J meninggal akibat ditembak pada jumat 8 Juli sekitar pukul 21.00.
Ia menuturkan adik Brigadir J yang berada di Jakarta memberi kabar bahwa almarhum meninggal di rumah Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo di jalan Duren Tiga Barat Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan.
Baca Juga: Info Lowongan Kerja Bulan Agustus 2022, PT KAI Butuhkan Lulusan SMA hingga S1
Keluarga Brigadir J berharap kasus penembakan tersebut diungkap secara transparan.
Jenazah Brigadir J tiba di Jambi pada Sabtu 9 Juni dijemput oleh pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka di kacamatan Sungai Bahar Kabupaten Muarojambi.
Perjalanan sekitar 2 jam dari kota Jambi.
Suasana rumah duka Brigadir J dipenuhi oleh para pelayat dan keluarga.
Namun setelah pihak keluarga memeriksa kondisi fisik jenazah Brigadir J terdapat sejumlah luka tusuk yang diduga akibat benda tajam selain itu juga ada luka lebam yang diduga akibat benda tumpul serta luka lubang diduga akibat proyektil peluru.
Pihak keluarga meminta Kapolri Jenderal polisi Listyo Sigit Prabowo menyelesaikan kasus tersebut secara transparan demi keadilan.***
