"Mari kita bersama-sama dampingi pasangan Ganjar-Mahfud. Ganjar-Mahfud tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri. Perjuangan mereka berat, kita melawan kekuatan besar. Jadi mari kita semua jadi pelindungnya Ganjar Mahfud," kata Yenny Wahid.
Direktur Wahid Foundation ini menekankan bahwa Pilpres nanti bukan soal memilih Ganjar atau Mahfud MD semata. Melainkan hal ini terkait dengan masa depan demokrasi dan penegakan hukum di Indonesia.
Baca Juga: Cak Imin dan Yenny Wahid Saling Klaim dan Serang di Media Sosial Twitter, Netizen Bahasan Baru...
Selain itu, Ganjar merupakan sosok yang berasal dari orang biasa. Namun istrinya Siti Atikoh berasal dari keturunan pesantren yakni cucu dari kiai Hisyam Abdul Karim seorang ulama besar dari Purbalingga.
"Jadi buat saya ya orang pesantren. Pak Mahfud jelas santri dari Madura," ujarnya.
Menurut Yenny, dukungannya kepada Ganjar-Mahfud bukan karena ikatan primordial semata. Namun, juga karena keduanya memiliki visi untuk kemajuan bangsa dan negara.
"Ganjar jelas orang yang biasa kerja. Saya banyak berurusan dengan Ganjar ketika beliau menjadi Gubernur di Jawa Tengah. Saya tahu treck record pekerjaannya," ungkap Yenny.
Baca Juga: Panas, Cak Imin dan Yenny Wahid Saling Sindir di Twitter
Yenny Wahid pun menjelaskan, sosok Ganjar sangat dekat dengan masyarakat dan mau mendengarkan keluhan masyarakat. Dia pun mencontohkan, ada sebuah pondok pesantren di Jawa Tengah pada masa pandemi Covid-19 tidak bisa mendapatkan akses untuk melakukan testing untuk mendeteksi adanya virus tersebut kepada santrinya.
Dalam situasi tersebut, salah seorang pengasuh langsung ngetweet Ganjar di media sosial. Merespon hal itu, besoknya Ganjar langsung mengirim Dinas Kesehatan turun utk mengetes semua santri. Bahkan dikasih beras dan bahan makanan.