2 tahun berikutnya diadakan di sabni wilayah yang didiami suku Sami yang membentang di empat negara Norwegia Swedia Finlandia dan Rusia lalu pada tahun 2009 digelar di padania daerah di Italia Utara.
Secara di Euro maupun de facto padania masih masuk Italia namun mereka Merdeka meski tidak diakui negara lain kemudian tahun 2010 digelar digoso sebuah kepulauan di Malta dan edisi terakhir yaitu pada tahun 2012 diadakan di kurdistan negaranya orang-orang Kurdi yang terpecah di empat negara Irak Turki Iran dan Suriah.
Tahun 2012 menjadi turnamen terakhir Piala Dunia Viva dimana kurdistan keluar sebagai juaranya nah setahun setelahnya ide mendirikan Conifa muncul dalam sebuah wawancara dengan backpage football.
Sekjen Conifa Sasha mengatakan berdirinya Conifa di inisiasi oleh para komite eksekutifnya para komite eksekutif Conifa ini telah berpengalaman mengatur pertandingan di luar FIFA season 2 mengambil peran untuk mengumpulkan informasi dan menghubungi asosiasi sepak bola satu sama lain.
dalam proses pendiriannya ada 50 anggota federasi sepak bola yang menyambut positif potensi pembentukan organisasi sepak bola di luar FIFA.
Baca Juga: Inilah Lirik Lagu Terbaru Thariq Halilintar, Berjudul Nyatanya Tak Nyata
Selain membutuhkan organisasi yang mengatur urusan sepak bola Mereka menginginkan adanya kompetisi untuk bersaing antar negara-negara yang tidak diakui FIFA alhasil Conifa pun berdiri pada 7 Juni 2013.