Batik Pasarkolot Tasikmalaya yang Mulai Terlupakan, H Dely Sadily: Masih Punya Semangat Untuk Bangkit

14 Desember 2022, 22:15 WIB
Kades Sukapura Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya Drs. H. Dely Sadily bangga mengenakan batik Pasarkolot. Ia brharap batik Pasarkolot bisa bangkit kembali /Ade Advian Achmad/Priangantimurnews/PRMN

PRIANGANTIMURNEWS - Tasikmalaya selama ini hanya dikenal sebagai daerah penghasil kain bordir.

Padahal selain bordir ada kerajian yang tak kalah menarik bahkan memiliki nilai seni dan kekayaan budaya, yakni batik tulis.

Daerah penghasil kain batik tulis bernilai luhur ini adalah Pasarkolot, Desa Sukapura Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Tak Demokratis, Wakil Ketua KPK Usul Kepala Daerah Ditunjuk Pemerintah Bukan Oleh Rakyat

Bicara soal batik tulis, tentu tidak bisa terlepas dari Kepala Desa Drs H. Dely Sadily. Ia selalu memberikan dukungan sehingga pasar batik masih bertahan sampai saat ini.

Saat ditemui di kediamannya di Pasarkolot Rabu, 14 Desember 2022 H. Dely awalnya kurang tanggap terhadap media.

Menurut Dely, media kedatangan tidak ada efek positif terhadap kondisi batik Pasarkolot.

Baca Juga: Tak Terima Digusur, SDN Pondok Cina 1 Depok Resmi Polisikan Walikota Mohammad Idris

"Saya sudah capek memberi keterangan kepada media. Tapi tidak ada pengaruh buat kondisi batik Pasarkolot." ujar Dely memulai dialog.

Menurut Kades H Dely Sadily, keberadaan dan kondisi batik Pasarkolot yang pernah berjaya pada masanya ini ibarat mati segan hidup tak mau.

“Kondisi batik Pasarkolot Sukapura bagi saya harus berlarut-larut lagi. Saya khawatir batik Pasarkolot punah.” ujar Kades yang pernah menjadi pendidik di SMA Pasundan, SMAN 5 dan MAN 2 Tasikmalaya ini.

"Tidak ada regenerasi. Yang sekarang ahli dalam perbatikan sudah sepuh." tambah Dely.

Disamping tidak ada penerus, perajin batik Pasarkolot juga terkendala dengan modal.

Selama ini para perajin batik menurut Dely yang masih konsisten memproduksi ada empat sampai lima orang.

Baca Juga: Terkuak! Temuan Baru Polisi Potongan Jari Manusia di Sayur Lodeh!

Mereka produksinya juga kalau ada pesanan saja dan tidak berani produksi untuk stok.

Perbincangan yang semula di teras rumah, kemudian pindah ke ruang tamu. Perbincangan kami juga didampingi Hj. Yani istri dari Dely.

“Ini tantangan bagi kami. Dulu modal para perajin sempat mendapat bantuan dari Bank Indonesia (BI) tapi sekarang entah kenapa bantuan tersebut malah tidak keluar lagi.” lanjut Dely.

Hj.Yani menambahkan ada keinginan besar untuk membangkitkan lagi batik Pasarkolot.

"Dulu pernah ada galeri yang khusus untuk memajang batik Pasarkolot. Tapi setelah sesepuh perajin meninggal galeri tutup lagi sampai sekarang." ucap Yani.

Harapan dan niat untuk membangkitkan kembali Batik Pasarkolot Sukapura senantiasa menjadi obsesi Dely.

Baca Juga: 14 Tahun Jadi Wartawan, Umbaran Diangkat Menjadi Kapolsek Blora, Ternyata Intel!

Masih menurut Dely, bantuan modal dari BI malah turun ke desa lain yang sebetulnya bukan desa penghasil batik Pasarkolot asli.

“Saya dengar, bantuan dari BI turun ke desa lain yang secara historis bukan penghasil batik Pasarkolot.” lanjut Dely.

Kades ayah dua putri ini, punya keinginan besar agar batik Pasarkolot kembali berjaya.

"Kami ingin ada pelatihan buat generasi muda mengenai batik. Sama siapa lagi batik Pasarkolot 'dimumule' (dilestarikan)." ucap Dely.

"Kami juga ingin menghidupkan kembali galeri, agar orang tahu bahwa di Pasarkolot pernah ada batik yang bernilai budaya dan seni luhur." harap Dely.

Baca Juga: Kuat Berbohong, Ricky dan Eliezer Jujur, Ini 5 Pertanyaan Ahli Kepada Terdakwa Pembunuhan Brigadir Joshua

“Semoga saja pemerintah dan institusi terkait terutama BI mengembalikan 'melirik" batik Pasarkolot yang asli agar keberadaan batik Pasarkolot tetap bisa bertahan.” kata  Dely.

Saat mengambil foto, Dely dengan penuh semangat mengenakan baju batik Pasarkolot yang elegan.

Batik Pasarkolot yang pernah berjaya pada masanya, tentu harus menjadi perhatian kita bersama. Jangan sampai punah dan tergerus karena tidak ada regenerasi. ***



 

 

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler