Kabupaten Pangandaran Miliki 4 Ciri Khas Seni Budaya

- 10 Maret 2022, 18:48 WIB
 Penari ronggeng gunung tengah menunjukkan kepiawaiannya dalam menari di obyek wisata pantai barat Pangandaran, Jumat, 11 September 2020.
Penari ronggeng gunung tengah menunjukkan kepiawaiannya dalam menari di obyek wisata pantai barat Pangandaran, Jumat, 11 September 2020. /PRMN/AGUS KUSNADI/

PRIANGANTIMURNEWS- Pemerintah Kabupaten Pangandaran, memiliki 4 (empat) seni budaya yang lahir dan berkembang di tengah masyarakatnya.

Empat seni budaya tersebut yaitu kesenian Ronggeng Gunung, Badud, Lebon, dan Kendang Penca Kapangandaranan.

”Ke empat kesenian tersebut merupakan asli kesenian dari pangandaran,” ungkap Harisyanto Satgas Cagar Budaya BPCB, Kamis, 10 Maret 2022

Haris mengatakan, asal tempat kelahiran masing-masing kesenian asal Pangandaran. Menurut dia, Ronggeng Gunung berasal dari Ciparakan (Kec. Kalipucang) dan berkembang di Kecamatan Parigi, Pangandaran, Sidamulih, Padaherang, dan Kalipucang.

Baca Juga: Mengingat kembali Sejarah Bunker Jepang di Kabupaten Pangandaran

Sedangkan, kesenian Badud lahir dan berkembang di Desa Margacita (Kec. Cijulang) sedangkan dan Lebon dan Kendang Penca Kapangandaranan lahir dan berkembang di Desa Selasari (Kec. Parigi).

“Kesenian Ronggeng Gunung yang kemudian berkembang dari daerah asalnya di Ciparakan (Kec. Kalipucang) kemudian berkembang di Kec. Parigi, Pangandaran, Sidamulih, Padaherang. Sedangkan kesenian Badud Lebon, dan Kendang Penca Kapangandaranan lahir dan berkembang di daerah asalnya,” ungkapnya.

Dikatakannya, dari keempat kesenian tersebut memiliki ciri khas masing masing dimulai seni dan kolaborasi seni dengan beladiri.

Baca Juga: Apa Itu Kanker Serviks? Jangan Khawatir Masih Bisa Disembuhkan

“Melihat bentuk sajiannya empat seni budaya asli Pangandaran tersebut berbeda-beda. Seperti kesenian Ronggeng Gunung merupakan tarian pergaulan, kesenian Badud merupakan seni pertunjukkan/helaran, sedangkan dan Lebon dan Kendang Penca Kapangandaranan lebih bersifat bela diri, uji ketangkasan, atau olah raga,” tuturnya.

Lanjut Haris, pihaknya juga akan berusaha mendorong untuk kembali membangkitkan kesenian tersebut dan akan membuat hak paten untuk menjaga pengakuan dari pihak lain.

”Kita akan berusaha membangkitkan kembali supaya kesenian tersebut selelu bertahan,” sambungnya.

Baca Juga: Suzy Ditawari Main Drama Terbaru Adaptasi Webtoon 'The Girl Downstairs', Perankan Mantan Idola Kpop

Haris menambahkan, pihaknya juga mengajak pelaku seni dan budayawan bersama sama untuk ikut serta menjaga dan melestarikan kesenian Kabupaten Pangandaran.

”Sebagai warga Kabupaten Pangandaran kita memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam menjaga dan melestarikan budaya dan kesenian Kabupaten Pangandaran,” pungkasnya.***

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah