Ikan Cupang Menginspirasi Film James Bond

3 November 2020, 10:45 WIB
cupang drgaon /tim priangantimurnwes 1/

PRIANGANTIMURNNEWS - Memelihara ikan cupang, kini menjadi hobi baru masyarakat. Bukan hanya dari kalangan masyarakat biasa, politisi, ekonom bahkan artis selebritis juga demen melihara ikan bertubuh mungil dan bersayap ini.

Namun di balik hobi yang dimiliki itu, tentu belum banyak yang mengetahui asal mula ikan cupang ini.


Ikan cupang seperti dikutip priangantimurnews.com dari ikanesia.id, ikan cupang, sebenarnya sudah ditemukan sejak ratusan tahun lembah Mekong di Laos, Thailand (dulu disebut Siam).

Jenis ikan cupang lainnya juga ditemukan di beberapa negara di Asia Tenggara seperti Makaysia, Kamboja, Vietnam, sebagian China, dan Indonesia.

Ada banyak ragam dan jenis ikan CUpang. Dan inilah yang bisa membedakan harga ikan cupang. Semakin antik dan langka hargnya pun akan semakin selangit.

Ikan cupang liar yang hanya dapat ditemukan di habitat aslinya, hidup di kolam dangkal, persawahan, dan aliran air yang bergerak dengan suhu di atas 26 derajat selsius atau lebih, kini sudah langka dan sulit ditemukan.

Ikan cupang jenis ini dikenal sebagai ikan dengan 'labirin', organ tubuh ikan ini merupakan sebuah alat pernapasan tambahan berupa lipatan-lipatan epithelium pernapasan. alat tambahan ini merupakan turunan dari lembar insang pertama.

Labirin terletak pada suatu rongga di belakan atau di atas insang, yang dapat membuat ikan cupang bertahan hidup di air yang sangat sedikit dengan menggunakan organ khusus tersebut untuk menghirup oksigen dari permukaan air.

Bahkan sebelum tahun 1800-an, anak-anak Indonesia sudah tertarik dengan cupang. Mereka bisa mengumpulkan sebanyak 50 ekor sekaligus dari sebidang sawah, mereka kemudian akan mengadunya lalu sang pemenang akan menjadi 'juara desa' yang membanggakan. Setelah pertarungan selesai dan luka sang pemenang sembuh, ia akan melawan musuh baru.

Namun sayang seiring dengan teknis pembajakan yang menggunakan mesin, pupuk bahan kimis membuat ikan cupang langka sulit ditemukan atau bahkan telah musnah.

Petarung agresif

Cupang jantan dikenal karena perilaku agresifnya, terutama suka menggigit dan mencabik lawan dalam sebuah perkelahian. Ini akan menimbulkan luka yang mengancam jiwa mereka masing-masing, artinya setiap pertarungan hanya dapat berlangsung kurang dari beberapa menit.

Di beberapa tempat di Indonesia, ada tempat pembiakan khusus untuk cupang hias dan petarung ini. Layaknya sebuah mesin petarung, ikan cupang ini bisa menahan cedera mereka dan bertahan selama berjam-jam dalam pertarungan.

Saat ini, pusat budidaya ikan cupang berada di Thailand, disana bahkan mengadu ikan cupang untuk dipertaruhkan menjadi semacam olahraga yang populer dikalangan kaum pria. Tidak hanya uang saja, ada bahkan yang mempertaruhkan rumah mereka hanya untuk beradu ikan cupang.


Olahraga ini sangat dicintai oleh rakyat di sana, sampai Raja Thailand mulai melisensikannya dan bahkan mulai mengumpulkan cupangnya sendiri.

Perlukah diberi nama
Pada tahun 1840, Raja Siam menjadi penasaran untuk mengetahui lebih lanjut tentang ikan aduan kecil ini. Dia memberikan beberapa yang paling berharga kepada seorang pria yang kmeudian menyerahkannya kepada ilmuwan medis Bangor, Dr. Theodor Cantor.

Pada tahun 1849, Cantor menerbitkan artikel tentang ikan aduan, menamakannya 'Macropodus Pugnax'. Pada tahun 1909, seorang pria bernama Tate Regan menemukan bahwa sudah ada spesies bernama 'Macropodus Pugnax'. Dia memutuskan untuk memanggil mereka 'Betta splendens', mengambil inspirasi dari pejuang terkenal yang dikenal sebagai suku "Bettah". 'Splendens' juga mengacu pada penampilan trah yang indah (atau mengesankan).

Lalu bagaimana di Indonesia bisa disebut dengan ikan cupang? Kita masih belum mengetahui dengan jelas kenapa ikan ini disebut dengan ikan cupang di Indonesia. Berdasarkan KBBI, cupang adalah tanda merah bekas gigitan atau cubitan pada tubuh. Lalu apa kaitannya? Masih tetap belum jelas sampai disini.

Warna dan Corak

Ikan cupang ini awalnya tidak terlihat seperti seekor ikan yang spektakuler seperti sekarang. Sebelum akhir abad ke-19, ikan cupang kebanyakan berwarna coklat kehijauan dengan sirip yang jauh lebih kecil. Para ilmuwan menemukan bahwa mereka secara alami menampilkan corak warna yang cerah saat gelisah.

Selama abad ke-20, para peternak berhasil menjadikan ini sebagai ciri permanen ikan cupang dengan mengubah susunan genetiknya. Melalui percobaan dengan pengembangbiakan, cupang kini tersedia dalam berbagai warna, antara lain: merah, oranye, merah muda, krem, hitam, dan putih buram, mereka juga memiliki warna biru atau hijau.

Peternak baru-baru ini dapat membuat variasi warna yang mengkilap seperti logam, yang dikenal sebagai 'Naga'. Nuansa warna yang dimiliki cupang ini termasuk tembaga, emas, perak, dan karat.

Pada tahun 2004 di Thailand, Mr. Tea pertama kali memperkenalkan kepada publik ikan cupang 'Naga' yang baru saja dikembangkan, tetapi warna perak tidak menutupi seluruh tubuh mereka. Pada tahun 2005, Mr. Somchat dari tim breeder Interfish memperkenalkan versi kedua jenis ikan cupang 'Naga' yang lebih mengesankan.

Belakangan ini, perusahaan pembibitan ikan cupang Victoria Parnell-Stark memproduksi berbagai ikan cupang yang disebut dengan "Armadillo". Mereka memiliki pola dan permainan warna yang jauh lebih tegas sehingga menjadi sangat populer di kalangan pecinta ikan hias.



Dalam beberapa tahun terakhir, para peternak juga telah mampu menciptakan varietas ikan cupang yang berpola. Efek marbling dari ikan juga telah dicapai dengan menggunakan warna biru dan merah dengan warna dasar yang lebih pucat.

Pola populer ikan cupang lainnya dikenal dengan 'kupu-kupu'. Di sinilah tubuh ikan cupang mengandung warna solid dan sirip memiliki dua warna yang berbeda.


Harga selangit

Untuk membuat ikan ini lebih menarik, mereka juga telah dibiakkan selama bertahun-tahun untuk memiliki sirip ekor yang mengesankan. Yang paling umum adalah ‘Veiltail’ di mana ekor ikan cupang ini melengkung ke atas sebelum menggantung ke bawah seperti bentuk kerudung.

Cupang 'Crown Tail' memiliki ekor mekar dengan ujung yang terpisah, sangat mirip dengan gaya rambut Mohawk yang runcing. 'Half Moon Tail’ memiliki ekor 180 derajat yang tersebar dengan tepi lurus, menyerupai bentuk setengah bulan.

Jenis ekor mewah lainnya adalah ‘Rose tail', yang terlihat seperti kelopak bunga yang secara bertahap saling tumpang tindih. Varietas 'Feather Tail' terlihat sangat mirip dengan varietas 'Rose Tail', tetapi ekor yang mengipasi memiliki ujung yang halus. Ini adalah jenis ikan cupang yang paling umum, namun varietas lainnya dari ikan cupang ini juga sangat variatif, termasuk 'Double Tail', 'Spade Tail', 'Delta', 'Super Delta' dan banyak lagi yang lainnya.


Fakta Menarik Ikan Cupang

Ikan menjadi sangat populer, mereka bahkan mendapatkan tempat dalam budaya pop barat. Berikut beberapa fakta menariknya:

1. Teknik adu ikan cupang dijadikan acuan strategi dalam film James Bond 1963, From Russia With Love.
Organisasi kriminal SPECTER berencana untuk membiarkan AS dan Soviet Rusia "bertarung sampai mati" sampai salah satu dari mereka kalah, lalu menghadapi pemenang yang kelelahan - seperti ikan cupang.

2. Sementara itu, serial Fish Hooks Disney Channel yang populer menampilkan Milo, seekor ikan cupang.

3. Selain itu juga ikan cupang telah digunakan sebagai latar belakang dan screensaver untuk sistem operasi Windows 7 dan Windows 8.
Sungguh menakjubkan membayangkan bagaimana jenis asli cupang dengan sirip pendek dan warna keruh telah berkembang menjadi ikan mewah yang kita kenal sekarang.***

 

 

Editor: Ahmad Ramadan

Sumber: ikanesia.id

Tags

Terkini

Terpopuler