Pada saat itu, pemimpin nomor 2 Korea Utara, Kim Yong Nam, dan Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi juga menyampaikan pesan belasungkawa kepada sekelompok masyarakat Korea pro-Pyongyang di Jepang.
Tindakan simpati Kim Jong Un ini memunculkan pertanyaan tentang potensi perubahan dinamika di kawasan, meskipun masih belum jelas apa konsekuensinya dalam hubungan antara kedua negara yang selama ini tegang.***