Keraton Kacirebonan Gelar Tradisi Panjang Jimat

10 Oktober 2022, 09:11 WIB
Tradisi Panjang Jimat di Keraton Kacirebonan dipimpin Sultan Kacirebonan IX Pangeran Raja Abdulgani Nata Diningrat. /PRITIM PRMN/EDI MULYANA/

PRIANGANTIMURNEWS- Setiap tahun menginjak di bulan Maulid Nabi Muhammad SWT tradisi Panjang Jimat di Keraton Kacirebonan selalu dilakukan bersama dengan para abdi dalem, tamu undangan dan juga masyarakat.

Perlu diketahui tradisi Panjang Jimat bukan memajang atau memandiin jimat pusaka peninggalan para leluhur. Tetapi tradisi Panjang Jimat adalah peringatan Maulid Nabi Muhamad Selalloh Alaihi Wasalam.

Tradisi Panjang Jimat tidak hanya di ikuti oleh petinggi, keluarga Keraton Kacirebonan saja tetapi turut menyaksikan para tamu undangan keraton dari berbagai daerah seperti halnya dari Jakarta Hanhan Haeruman dan keluarganya.

Baca Juga: Lirik Lagu Gang Dolly, dari Pak No Feat Pak Ndut, Sedang Tending di YouTube Music

Prosesi Panjang Jimat bagi keluarga karaton dan juga masyarakat Cirebon bukan hal yang baru. Tradisi Panjang Jimat sudah dilaksanakan sejak jaman dahulu secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Namun bagi yang diluar Cirebon mungkin ada yang masih belum tahu latar belakang Panjang Jimat. Ternyata tradisi Panjang Jimat artian dari kelanjutan kata. Kalau diluar sanah menyambut kelahiran Rosullulah dengan tablig akbar dan lainnya.

Kerajaan Keraton Kacirebonan memperingati hari kelahiran Rasulullah Saw dengan adat dan tradisi keraton. Tetapi tidak mengurangi esensi,tetap pada jiwa yang sebenarnya.

Baca Juga: Kabar Gembira! Timnas Indonesia Tetap Lolos Sebagai Runner Up Terbaik Kualifikasi Piala Asia U-17

Keluarga Keraton Kacirebonan mengartikan Maulid Nabi tidak secara umumnya. Keraton memberikan nama Pringatan Maulid Nabi dengan istilah Panjang Jimat.

"Panjang jimat bisa diartikan pajag artinya piring. Jimat itu nasi kuning berisi lauk pauk,"kata Sultan Kacirebonan IX Pangeran Raja Abdulgani Nata Diningrat di Keraton. Senin 10 Oktober 2022.

Panjang Jimat dari keraton dibawa ke langgar, kemudian di langgar di doakan bersama, lalu dibagikan untuk sama sama di makan. Memang dipandang tidak seberapa. Tetapi rasa syukur itu makna sesungguhnya.

Baca Juga: Sedih! Beginilah Keputusan Bijak Ketua Umum PSSI Terhadap Timnas Indonesia U-17

Panjang jimat yang dibawa dari keraton ke langgar yang diiringi Engan solat nabi itu algoris menandakan lahirnya sang huswatun Hasanah dengan dihisi ada lilin, ada tumpeng, bunga, dan lain lain.

"Maknawi panjang Jimat yang sesungguhnya esensial nya, panjang itu arti kata nya terus menerus dilakukan, istiqomah, continue, dalam hal beribadah, jimat nya itu beribadah, hal yang menjadi tingkah laku bagaimana kita bertakwa kepada Alloh SWT."ujarnya.

Dalam pantauan tradisi Panjang Jimat diawali dengan upacara pada pukul 20.00 WIB di Prabayaksa Keraton Kacirebonan.

Sementara itu tujuan dari upacara Pajang Jimat agar umat muslim selalu ingat dan meneladani Nabi Muhammad Sellallah Alaihi Wasalam (SWT).

Baca Juga: Info Jadwal Sholat Hari Senin 10 Oktober 2022 untuk Kab. Tasikmalaya dan Sekitarnya

Secara turun temurun di Keraton Cirebon, juga mengadopsi perayaan itu dan disesuaikan dengan adat dan istiadat setempat.

Tradisi Keraton Kacirebonan panjang Jimat bahkan sampai sekarang dikenallah upacara Panjang Jimat.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kasultanan Keraton Kacirebonan selalu digelar sangat meriah.

Pada perayaan puncak Pajang Jimat/Maulid Nabi Muhammad SWT yang dilaksanakan di Prabayaksa Keraton Kacirebonan mendapat pengamanan dari pihak Kepolisian Polres Cirebon.

Tradisi Panjang jimat mendapat apresiasi dari berbagai elmen masyarakat, organisasi, institusi, dan juga para tamu undangan salah satunya Konsultan Pajak Hanhan Haeruman asal Kota Tasikmalaya yang kini tinggal di Jakarta.

"Panjang Jimat ini tradisi yang sangat bagus, dimana kita selalu di ingatkan harus senantiasa mencintai Rosulullah yang sikap dan paripolahnya itu menjadi tauladan."kata, Hanhan.

Tradisi Panjang jimat di Keraton Kacirebonan yang dipimpin langsung oleh Sultan Kacirebonan IX Pangeran Raja Abdulgani Nata Diningrat ini harus terus dilaksanakan.

Baca Juga: Info Jadwal Sholat Hari Senin 10 Oktober 2022 untuk Kab. Garut dan Sekitarnya

Tradisi Panjang jimat di Keraton Kacirebonan ini sangat bagus. Dengan banyaknya tamu pada acara tradisi ini telah mampu membangkitkan gairah ekonomi masyarakat.

"Alangkah baiknya tradisi ini lebih dikemas sehingga nilai edukasi khususnya di bidang UMKM untuk masyarakat lebih hidup lagi."ujar, Hanhan.***

Editor: Agus Kusnadi

Tags

Terkini

Terpopuler