5 Hikmah Idul Fitri yang Setahun Sekali Kita Dapatkan

26 April 2022, 14:08 WIB
Ilustrasi Hari Raya Idul Fitri./Freepik /

PRIANGANTIMURNNEWS- Hari raya Idul Fitri adalah merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah puasa.

Idul Fitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa itu sendiri yaitu manusia yang bertaqwa.

Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul fitri sebagai hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu alasan, misalnya pekerjaan atau pernikahan, harus berpisah.

Mulai dua minggu sebelum Idulfitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang paling utama adalah mudik atau pulang kampung sehingga pemerintah pun memfasilitasi dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui.

Baca Juga: 20 Ucapan Idul Fitri 2022 Dalam Bahasa Arab dan Indonesia Menyentuh Penuh Makna untuk Dikirim ke Orang Spesial

Idul Fitri selalu hadir sebagai penutup ibadah puasa Ramadhan setiap tahun. Sudah barang tentu kita semua bersama seluruh kaum muslimin senantiasa menyambut dan merayakannya dengan rasa penuh kegembiraan, keceriaan, kebahagiaan dan kesuka citaan.

Sebagai salah satu syi'ar Allah yang istimewa, tentu saja idul fitri memiliki muatan makna dan kandungan hikmah yang banyak dan istimewa pula, dan yang sangat kita butuhkan sebagai bekal utama dalam perjalanan hidup kita, Idul Fitri selalu hadir sebagai penutup ibadah puasa Ramadhan setiap tahun.

Sudah barang tentu kita semua bersama seluruh kaum muslimin senantiasa menyambut dan merayakannya selanjutnya pasca Ramadhan. Berikut 5 Hikmah Idul Fitri:
1. Hikamah Kebersamaan dan Persatuan

Selama ramadhan nuansa kebersamaan dan persatuan umat begitu kental begitu terasa dan begitu indah mengawali puasa bersama-sama, bertarawih bersama, bertadarus bersama, dan lain sebagainya.

Hal tersebut dikarenakan amaliah ramadhan serta idul fitri adalah bersifat jamaiyah, kolektif, dan serta bersama-sama tidak boleh dan tidak bisa sendiri-sendiri.

Baca Juga: CEO Tesla Elon Musk Beli Twitter Senilai 34 Miliar Poundsterling atau Setara...

Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi saw bersabda:
"Berpuasa itu adalah pada hari dimana kalian semua berpuasa secara bersama-sama, dan beridul fitri itu adalah pada hari dimana kalian semua beridul fitri secara bersama-samo, demikian juga dengan Idul Adha, yaitu pada hari dimana kalian semuanya beridul adha secara bersama-sama." (HR Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Suasana kegembiraan dan kebehagiaanpun tampak di hari raya idul fitri yang seakan sempurna dan itulah esensei dan hakikat makna berhari raya dan berhari idul fitri.

Maka marilah jadikan persatuan dan kesatuan menjadi salah satu ruh ramadan dan esensi idul fitri sehingga menjadi benar-benar akhlak diri kita sebagai kaum muminin yang senantiasa bersaudara secara harmonis dan mesra.

Allah SWT Berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 10:
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujuraat: 10).

Baca Juga: Wedding Agreement The Series Episode 6 Tayang Kapan? Cek Jadwal Serta Sinopsisnya di Sini

2. Hikmah Kepedulian

Islam adalah agama kepedulian. Oleh karenanya umatnya pun memiliki sifat kepedulian dengan sesama dan sifat serta karakter kepedulian itu tampak nyata terbukti dan mencolok saat bulan Ramadhan.

Dimana semangat berbagi melalui sunah infak, infak sedekah, dan infak kewajiban berzakat.

Begitu indah menghiasi peduli selama bulan ramadhan. Dan lain itu semua mencontoh keteladanan Nabi Baginds Rasulullah SAW.

Dari Ibnu Abbas berkata, bahwa "Rasulullah SAW adalah manusia yang paling dermawan, lebih-lebih pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril 'alaihi salam menemuinya, dan Jibril 'alaihi salam mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, untuk bertadarus Al Qur'an dengan beliau.

Sungguh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam jauh lebih dermawan dengan kebajikan daripada angin yang bertiup." (HR. Muttafaq 'alaih).

Adapun kewajban kita sekarang adalah menjaga keistiqomahan dengan melanjutkan semangat mebagi dan memberi sebagai ketaqwaan kehidupan kita setelah ramadhan.

Baca Juga: Ray Parlor Percaya Diri Mengkalim Cristiano Ronaldo Berpindah Ke Arsenal

3. Hikmah Kefitrahan

Dengan Hadirnya Idul Fitri, berarti kau muslimin kembali kepada fitrah, kesucian. Karena jika benar-benar dioptimalkan maka ramadan dengan segala amaliah istimewanya adalah salah satu momentum terbaik bagi peleburan dosa, dan penghapusan noda yang mengotori di hati dan jiwa kita sera membebani diri kita selama ini.

Dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala (dan ridha Allah), maka niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Muttafaq 'alaih).

Baca Juga: Ray Parlor Percaya Diri Mengkalim Cristiano Ronaldo Berpindah Ke ArsenalDari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallambersabda:

"Barangsiapa yang melakukan qiyamullail pada (malam) lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari Nya) maka niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Muttafaq 'alaih).

Setelah kita dapatkan kembali kesucian jiwa di bulan suci ramadhan segingga kita layaknya bayi suci yang baru di lahirkan.

Dibulan suci ini marilah kita jangan keimanan, ketawakawaan, kesucian, dan kefitrahaan. Sehingga tidak kembali kepada dosa-dosa noda baru.

4. Hikmah Ketauhidan, Keimanan, dan Ketaqwaan

Saat Menyambuut Idul fitri di sunnahkan bagi umat islam untuk banyak mengumandangkan takbir, tahlil, tasbih, dan tahmid sebagai bentuk penegasan dan pembaharuan deklarasi iman dan tauhid.

Hal ini menandakan identitas bahwa iman dan tauhid harus selalu diperbaharui dan ditunjukan di momen-momen kegembiraan dan perayaan. Dimana biasanya justru dalam perayaan kebanyakan lalai dari berdzikir mengingat Allah.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 185 Allah SWT Berfirman:
"Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa Ramadhan), dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas hidayah-Nya yang diberikan kepadamu, dan supaya kamu (lebih) bersyukur". (QS. Al-Baqarah: 185).

Setelah ditimpa di bulan Ramadhan dengan bekal takwa lebih istimewa yang kita raih darinya. Marilah dalam perjalanan selanjutnya kita jaga, kita buktikan, dan kita tunjukan selalu identitas kita dalam keimanan, keislaman, dan ketakwaan serta dengan kedekatan kita dengan Allah Ajja Waa Jala.

Karena bukti bahwa kita telah berhasil dan sukses dalam menjalani ibadah puasa serta dengan seluruh rangkaian ibadah yang menyertainya selama bulan ramadhan.

 

5. Hikmah Kegembiraan dan Kesyukuran

Saat menyambut idul fitri semua umat islam bergembira dan bersuka cita seperti yang banyak dilakukan.

Hal ini memang dibenarkan bahkan di sunnahkan untuk menyambutnya bergembira, berbahagia, dan bersuka cita pada saat hari raya idul fitri tiba.

Karena makna dari idul fitri sendiri adalah hari raya yang diperayakan tentunya identik dengan kegembiraan dan kebahagiaan.

Rasulullah SAW sudah menegaskan dalam hadist shahih Dari Abu Hurairah RA ia berkata:

"Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya. Satu macam kebaikan diberi pahala sepuluh hingga tujuh ratus kali.
Allah azza wajalla berfirman: Selain puasa, karena puasa itu adalah untuk ku dan Aku lah yang langsung akan memberinya pahala.

Sebab, ia telah meninggalkan nafsu syahwat dan nafsu makannya karena ku. Dan bagi orang yang berpuasa ada dua momen kegembiraan, kebahagiaan ketika ia berbuka dan kegembiraan lain ketika ia bertemu dengan RabbNya Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah daripada aroma kasturi. (HR. Muttafaqun 'alaih).

Demikinalah 5 hikmah idul fitri yang seharusnya kita dapatkan. Semoga kita semua bisa meraut bagian yang terbaik dan terbanyak di hikmah-hikmah terbesar itu dan selnajutnya bisa mempertahankan dan meningkatkannya. Aamiin Yaa Robbal Alaamiin. Wallahu A'lam.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube KEPOIN ISLAM OFFICIAL

Tags

Terkini

Terpopuler