Tiga hal ini, menurut Imam Al Ghazali, saling berkaitan satu dengan yang lainnya, sehingga jika salah satu dari ketiga hal itu tidak ada maka seseorang tidak mungkin bisa melakukan taubat sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah.
Ilmu dalam makna taubat, menurut Imam Al Ghazali memiliki arti bahwa seseorang terlebih dahulu mengetahui bahwa apa yang dilakukannya merupakan sebuah dosa.
Jika seseorang tidak memiliki ilmu tentang apa yang menjadi dosa dan larangan Allah, maka ia tidak akan pernah bisa benar-benar melakukan taubat kepadaNya.
Oleh sebab itu, agar kita benar-benar bisa taubat, maka Imam Al Ghazali menyebutkan bahwa setiap kita wajib menuntut ilmu tentang apa yang menjadi dosa dan larangan Allah tersebut.
Setelah itu, manurut Imam Al Ghazali, agar taubat kita benar-benar menjadi taubat yang sebenar-benarnya, kita juga harus mengetahui kemadlaratan yang ditimbulkan dari dosa-dosa tersebut.
Baca Juga: Juragan 99 Berikan Hadiah 500 Juta Pada Timnas Indonesia: Jika Menang Final Akan Tambah 1 Miliar
Setiap orang yang melakukan taubat, menurut Imam Al Ghazali, haruslah sadar bahwa dosa yang pernah dilakukannya telah memberikan dampak buruk bagi jiwanya.
Selain itu, seorang yang melakukan taubat juga haruslah sadar bahwa dosa yang dilakukannya telah membuat Allah menjauhinya.
Dan seorang yang melakukan taubat juga haruslah sadar bahwa dosa dan kesalahan yang telah dilakukannya telah menghalangi dirinya untuk mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.