Keutamaan Sholat Tahajud, Akan Merasakan ini Bila Dikerjakan dengan Ikhlas dan Khusu

- 20 Februari 2022, 13:33 WIB
Ilustrasi seseorang sedang holat tahajud sebagai bentuk syukur kita kepada Allah
Ilustrasi seseorang sedang holat tahajud sebagai bentuk syukur kita kepada Allah /Alena Darmer/

PRIANGANTIMURNEWS - Mengerjakan sholat lail atau tahajud memang bukan perkara yang mudah, meski hanya 2 rakaat. Mengerjakan shalat tahajud membutuhkan jiwa yang ikhlas.

Mengerjakan shalat tahajud di suasana per tiganya malam memang dirasa sangat berat bahkan. Bahkan jika imannya lemah jika mau bangun tidak akan mampu melawan rasa nikmatnya tidur yang diselimuti dinginnya malam.

Namun jika imannya kokoh maka rasa nikmatnya tidur akan berganti dengan sebuah keiklasan dalam meraih faidah sholat tahajud yang begitu luar biasa.

Baca Juga: Ulet dan Pekerja Keras, 5 Zodiak Ini Berpotensi Jadi Orang Kaya

Mungkin ada yang bertanya. Mengapa kita harus sering dan membiasakan diri dengan melakukan sholat lail shalat di sapertiganya malam.

Salah satu jawabannya adalah, sebagaimana yang ditunjukkan dalam hadits-hadits sebagai berikut :

عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- صَلَّى حَتَّى انْتَفَخَتْ قَدَمَاهُ فَقِيلَ لَهُ أَتَكَلَّفُ هَذَا وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ « أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا ». رواه مسلم.

Dari Al-Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu anhu :

Bahwasannya Nabi shallallaahu alaihi wa sallam melaksanakan shalat (lail) hingga kedua mata kakinya bengkak. Lalu dikatakan kepada beliau :

Baca Juga: 5 Zodiak yang Paling Suka Memuji Orang Lain, Hatinya Baik Sekali

“Mengapa anda membebani diri anda, padahal Allah telah mengampuni dosa anda yang telah lalu dan yang akan datang."dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari akun Facebook Syakira Al Minggu 20 Februari 2022.

Beliau menjawab : “Bukankah seharusnya aku menjadi hamba yang banyak bersyukur ?” (HR. Muslim).

Kemudian dalam hadits lainnya :

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ رِجْلاَهُ قَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ « يَا عَائِشَةُ أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا ». رواه مسلم.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu anha dia berkata :

“Rasulullaah shallallaahu alaihi wa sallam ketika melaksanakan shalat (di malam hari), maka beliau berdiri hingga kedua kakinya bengkak.”

Baca Juga: 10 Link Download Twibbon Hari Bahasa Ibu Internasional, Diperingati Besok, 21 Februari 2022

Aisyah radhiyallahu anha bertanya:

“Wahai Rasulullah, mengapa Anda berbuat seperti ini, bukankah Allah telah mengampuni dosa-dosa Anda yang telah lalu dan yang akan datang ?”

Beliau berkata :

“Wahai Aisyah, bukankah seharusnya aku menjadi hamba yang banyak bersyukur ?” (HR Imam Al-Bukhari no. 4837 dan Imam Muslim no. 2820

Hadits tersebut di atas, menunjukkan pada kita beberapa faedah pelajaran penting sebagai berikut :

1. Menunjukkan betapa besar kesungguhan Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.

Baca Juga: 10 Link Download Twibbon Hari Bahasa Ibu Internasional, Diperingati Besok, 21 Februari 2022

2. Bahwa orang yang merasa banyak diberi nikmat oleh Allah Ta’ala dengan berbagai kelebihan dan kenikmatan, maka sudah selayaknya dan wajib baginya untuk bersyukur kepada Allah Ta’ala.

Hal itu diwujudkan dengan semakin bersungguh-sungguh dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya.

3. Bahwa adanya nikmat dari Allah Ta’ala, baik itu sedikit ataupun yang banyak, adalah sebab terbesar untuk bersyukur kepada Allah Ta’ala.

4. Jika Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang telah dijamin masuk surga dan diampuni semua dosa-dosanya seperti itu ibadahnya, lalu bagaimana dengan kita ?

Adakah jaminan bagi kita masuk surga ? Adakah jaminan bahwa dosa-dosa kita semua telah diampuni oleh Allah Ta’ala ?

Baca Juga: Ini 5 Resep Ramuan Alami Pereda Batuk dan Pilek untuk Menangkal Merebaknya Omicron

Lalu mengapa kita bermalas-malasan beribadah kepada Rabb kita ? Mengapa kita enggan bangun di waktu malam untuk bersujud dan memohon ampunan kepada-Nya ?

Mana rasa syukur kita kepada Allah Ta’ala ?

Saudaraku kaum Muslimin rahimakumullaah .....

Ayo kita hidupkan kembali kebiasaan shalat di malam hari dengan sholat Tahajjud.

Bukankah pada setiap bulan Ramadhan kita telah terbiasa sholat Tarawih ? Shalat Tarawih itu adalah nama lain dari Shalat Lail atau sholat Tahajjud yang kita lakukan di bulan Ramadhan.

Maka apa yang dulu biasa kita lakukan seperti itu, janganlah kita tinggalkan begitu saja. Khususnya amalan yang berupa sholat Lail atau sholat Tahajjud ini.

Baca Juga: Prediksi Skor Fiorentina vs Atalanta, Head to Head, Berita Tim, Starting XI: Serie A 2021-22

Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada salah seorang sahabat beliau, yakni Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu sebagai berikut :

يَا عَبْدَ اللَّهِ ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ ، كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ

“Wahai Abdullh, janganlah kamu menjadi seperti si fulan. Dahulu dia biasa mengerjakan sholat lail (tahajjud), tetapi kemudian dia meninggalkan shalat lail tersebut.” (HR Imam Al-Bukhari no. 1152 dan Imam Muslim no. 1154)

Hadits tersebut di atas memberikan pelajaran bagi kita sebagai berikut :

1. Anjuran bagi seseorang, untuk melanggengkan (merutinkan) dalam melakukan amalan kebaikan, meskipun amalan tersebut hukumnya sunnah (tidak wajib).

2. Dan juga menunjukkan dimakruhkannya (dibencinya) bagi seseorang meninggalkan amalan kebaikan yang biasa dia kerjakan, meskipun amalan tersebut hukumnya hanyalah sunnah (tidak wajib).

Baca Juga: Zodiak Apa yang Cocok dengan Pisces

Karena dengan meninggalkannya, berarti memutuskannya dari mendapatkan pahala yang besar yang biasanya dia dapatkan.

Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullaah berkata :

“Hadits dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallaahu anhuma tersebut di atas menunjukkan disunnahkannya merutinkan/melanggengkan suatu ibadah yang baik, tanpa menganggap remeh ibadah tersebut."

Juga dapat dijadikan dalil makruhnya memutus suatu ibadah, walaupun amalan tersebut bukanlah suatu amalan yang wajib.” ( Fathul Bari, 3/38).

Baca Juga: 5 Zodiak yang Jarang Cemburu Namun Cintanya Tak Pernah Buat Ragu

Beliau rahimahullaah juga berkata:

“Kesimpulannya, hadits tersebut di atas memotivasi seseorang agar semangat untuk rutin dalam melakukan suatu ibadah, juga bersikap sederhana dalam ibadah (yaitu tidak berlebih-lebihan dan tidak pula memandang remeh).

Adapun bersikap berlebih-lebihan (terlalu memaksakan diri dalam ibadah), dikuatirkan akan membuat seseorang meninggalkan ibadah tersebut (yakni meninggalkannya sama sekali, dan tidak pernah lagi melakukannya, pent.).” ( Fathul Bari, 3/38).

3. Hadits ini juga menunjukkan bahwa sholat Lail (Tahajjud) itu hukumnya adalah Mustahab atau Sunnah, yakni tidak wajib.

4. Diantara sebab seseorang meninggalkan amalan yang biasa dia kerjakan, adalah karena sikap “berlebih-lebihan” atau sikap “terlalu meremehkan”.

Baca Juga: SELAMAT, Irish Bella Hamil Anak Kedua, Ammar Zoni : Hadiah Terbaik dari Allah

Yang dimaksud “berlebih-lebihan” disini adalah, terlalu berlebih-lebihan dalam melakukan amalan tersebut, dan memaksakan diri di luar batas kemampuannya dalam melakukannya, sehingga menimbulkan futur (lemah semangatnya), dan akhirnya putus asa sehingga meninggalkannya sama sekali. Dan ini termasuk perbuatan yang tercela.

Dan yang dimaksud dengan “terlalu meremehkan” di sini adalah tidak mau tahu dengan keutamaan sholat lail dan tidak ada kepeduliaan untuk melakukannya. Sehingga dia pun meninggalkannya sama sekali. Maka ini pun juga sangat tercela.

Maka yang benar adalah, jangan berlebih-lebihan, dan jangan pula meremehkan.

Baca Juga: Jadwal GTV Hari Ini, Minggu 20 Februari 2022: Ada Film The Hulk Malam Ini

Lakukanlah shalat lail atau ibadah apapun sesuai dengan kemampuan !

Artinya, kalau sedang mempunyai semangat, lakukan sebaik dan sesempurna mungkin. Tapi kalau sedang capek atau kurang semangat, lakukanlah sesuai kemampuan meskipun sedikit, dan jangan tinggalkan sama sekali.

Sedikit, tetapi rutin dan terus menerus, inilah amalan yang dicintai oleh Allah Ta’ala.

Saudaraku kaum Muslimin rahimakumullah.

Itulah diantara sebab mengapa kita harus berusaha untuk istiqomah menunaikan Shalat Lail (Shalat Tahajjud).

Ya, salah satunya adalah karena sholat lail itu sebagai bukti rasa syukur seorang hamba kepada Allah Ta’ala.

 

Baca Juga: 5 Tips Memilih Susu Soya untuk Anak yang Alergi Susu Sapi

Dan masih banyak sebenarnya alasan-alasan lainnya. Insya Allah akan kita bahas pada kesempatan lainnya.

Semoga apa yang sedikit ini, bermanfaat bagi kita semuanya.

Nas-alullahal 'Adzim, an Yarzuqanaa At-Tamassuka bi Sunnati Rasulillahi shallallaahu alaihi wa sallam.

Kita memohon kepada Allah Yang Maha Agung, agar memberikan rejeki/kemampuan kepada kita untuk berpegang teguh dengan sunnah Rasulullaah shallallaahu alaihi wa sallam
Aamiin.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Facabook Syakira Al


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah