Bayar Hutang Puasa Dulu atau Puasa Syawal ? Mana Yang Lebih Utama di Dahulukan? Begini Kata Ustad Adi Hidayat

- 3 Mei 2022, 10:11 WIB
Potret Ustad Adi Hidayat
Potret Ustad Adi Hidayat /Instagram @adihidayatofficial/

PRIANGANTIMURNEWS - Bulan Syawal merupakan bulan kesepuluh dalam kalender hijriyah. 

Tidak hanya bulan Ramadan, bulan Syawal juga memiliki keistimewaan tersendiri. Umat muslim biasa nya melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari. 

Bagaimana ketika seseorang ingin melaksanakan puasa Syawal namun mempunyai hutang puasa?

Baca Juga: 5 Penyebab Bau Miss V Tidak Sedap

Sebagaimana di kutip Priangantimurnews.com dari kanal YouTube kajian Islam official. 

Ustad Adi Hidayat menjelaskan bagaimana ketika seseorang memilih antara melaksanakan puasa Syawal atau puasa qadha, mana yang harus di dahulukan?

Ustad Adi Hidayat juga menjelaskan terkait memilih antara puasa qadha maupun puasa syawal yang harus di dahulukan. 

Baca Juga: Update Transfer Liga 1 2022: Gabriel dan Blake ke Barito, Rafal ke Dewa, Eks Inter Milan OTW Persebaya

Ulama terbagi menjadi 2 pendapat. Pendapat pertama yaitu mutasyaddid yaitu yang sangat ketat. 

Ulama menyampaikan jika terjadi 2 situasi. Ketika seseorang punya qadha, baik perempuan yang tengah haid pada saat bulan Ramadhan. 

Ataupun laki-laki yang memiliki persoalan kemudian dia harus mengqadha karena sakit atau yang lainnya. 

Baca Juga: Perdana Tayang di Disney+ Drama Korea Bloddy Heart Memiliki Rating Kuat

Bertemu di bulan Syawal, ingin memilih antara Syawal dan qadha, ustad Adi Hidayat menjawab. 

Pendapat Ulama pertama, maka dahulukan yang wajib (qadha puasa), karena sifat wajib dalam tatanan hukum itu di atas sunnah, dan menjadi prioritas juga menjadi hutang orang tersebut. 

Jika orang tersebut mengerjakan puasa wajib, di kerjakan mendapat pahala dan jika di tinggalkan berdosa. 

Baca Juga: Update Hasil Juara 1,2 dan 3, Hafiz Indonesia 2022, Ada Lukman, Nadhif, dan Billy

Maka sebaiknya dahulukan puasa qadha. Namun ketika orang tersebut melaksanakan puasa qadha tepat di tanggal di sunnah kan nya puasa syawal. 

Maka akan mendapatkan pahala puasa Syawal juga. 

Pendapat Ulama kedua yaitu mutasaahilin yang agak longgar. Jadi boleh mendahulukan puasa Syawal, begitu tuntas puasa Syawal baru puasa qadha. 

Namun dari dua pendapat Ulama ini, ustad Adi Hidayat lebih kepada pendapat Ulama yang pertama. 

Baca Juga: Ungkap Makna Hari Raya Idul Fitri, Buya Yahya: Memaafkan Lahir dan Batin

Ustad Adi Hidayat menjelaskan, kenapa lebih memilih pendapat pertama, yaitu karena puasa qadha hukum nya wajib. 

Alasan selanjutnya ketika orang tersebut menunda untuk melakukan puasa qadha, apakah orang tersebut bisa memastikan masih hidup sampai batas penundaan waktu tersebut. 

Jadi diantara kedua pendapat Ulama, Ustad Adi Hidayat lebih memilih kepala pendapat Ulama pertama. 

Baca Juga: UPDATE Harga Minyak Goreng Selasa 3 Mei 2022

Yaitu dahulukan puasa qadha setelah itu puasa Syawal, jika masih ada waktu puasa Syawal. 

Jika tidak ada, maka orang tersebut akan mendapatkan pahala puasa Syawal juga, karena menunaikan puasa qadha di dalam waktu puasa Syawal. ***

Editor: Galih R

Sumber: Kajian Islam Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah