Wahyu Sebut BEM SI Sudah Saatnya Menggalang Kekuatan Indonesia Darurat Demokrasi

5 Juli 2021, 12:27 WIB
Dokumen Rocky Gerung aksi mahasiswa . /Instagram @rockygerungfans/

PRIANGANTIMURNEWS- Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyuarakan konsolidasi nasional setelah adanya pembungkaman terhadap BEM Universitas Indonesia (UI) setelah melayangkan kritik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Meskipun Jokowi sempat menyatakan rindu didemo, namun pada realitasnya masyarakat justru dibungkam ketika hendak menyampaikan aspirasinya," katanya, dikutip priangantimurnews.com dari akun Instagram @rockygerungfans Senin 5 Juli 2021.

Koordinator Pusat BEM SI 2021, Wahyu Suryono Pratama, menilai kalau Jokowi semakin menunjukkan sikap soft otoritariannya. Padahal di samping itu, indeks demokrasi Indonesia semakin anjlok setiap harinya.

Baca Juga: TMC Polda Metro Jaya Jakarta Perketat PPKM di Sejumlah Titik

"Setidaknya Jokowi bisa tampil untuk memberikan jawaban, memberikan contoh berdemokrasi yang ideal, baik dan benar di mana rakyat diberikan kedaulatan untuk berekspresi, berpendapat dan menyampaikan kritik terhadap kebijakan pemerintah," kata, Wahyu.

Wahyu, menyebutkan, namun ekpetasi dan realita jauh berbeda, Pak Jokowi semakin menunjukkan sikap soft otoritariannya. Mengapa Jokowi diberikan gelar King of Lips Service seperti yang disampaikan BEM UI sebelumnya. Hal itu dikarenakan Wahyu ingat ketika Jokowi pernah mengaku rindu didemo oleh masyarakat.

"Namun fakta di lapangan sangat jauh berbeda jika kita melihat bahwa masih ada beberapa aktivis mahasiswa yang sampai saat ini banyak direpresi dan ditahan karena melakukan aksi penolakan terhadap regulasi yang tidak di inginkan oleh rakyat," kata, Wahyu.

Baca Juga: Kabur Saat Isoman, Kakak Beradik di Kota Tasikmalaya Meninggal Akibat Covid-19

Wahyu menyebutkan, sudah saatnya Jokowi bisa membuktikan kata-katanya yakni siap dikritik dan segera merealisasikan semua janji-janji politiknya.

"Bukan justru berdrama di tengah buntunya berbagai persoalan, pembungkamanan dimana mana ketika rakyat menyampaikan pendapat," kata, Wahyu.

Bersamaan dengan itu, BEM SI memperingatkan bahwa sudah saatnya menggalang kekuatan karena Indonesia tengah darurat demokrasi.

Baca Juga: Iran Menyangkal Lakukan Serangan Bersenjata kepada Pasukan Amerika Serikat di Irak dan Suriah

"Sudah saatnya nyalakan tanda bahaya, darurat demokrasi segera galang kekuatan kembali. Negara sedang gawat, saatnya galang perlawanan rakyat!." ujarnya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @rockygerungfans

Tags

Terkini

Terpopuler