Nur Halimah Korban Pemukulan Oknum Petugas Pol PP Gowa Dilaporkan ke Polisi

24 Juli 2021, 11:44 WIB
Perempuan yang di pukul oknum Pol PP di Gowa dilaporkan balik . /Instagram @viceind/

PRIANGANTIMURNEWS- Nur Halimah pelanggar PPKM Darurat yang mengaku tengah hamil, sebelumnya sempat viral di media sosial dianiaya oleh oknum petugas Pol PP Gowa Sulawesi Selatan saat melakukan razia, hingga berbuntut pelaporan.

"Korban penganiayaan Satpol PP saat razia PPKM Darurat di Gowa, Sulawesi Selatan, pada 14 Juli 2021 kini  dibayang-bayangi kriminalisasi," dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari Instagram @viceind 24 Juli 2021.

Nur Halimah dan Amriana, suami istri yang dipukul oleh Sekretaris Satpol PP Gowa Marhani Hamdan, kini dilaporkan oleh pihak ketiga ormas atas tuduhan pengakuan palsu.

Baca Juga: Erick Thohir Minta Mahasiswa Dibalik Vaksin AstraZeneca Balik Ke RI, Ini Tanggapan Pedas Sujiwo Tedjo

"Saat terjadi pemukulan istri Amirana mengaku sedang hamil. Namun setelah dikoreksi dari suami korban ia bilang istrinya tidak sedang mengandung," ujarnya.

Pengakuan itu membuat keduanya kini balik dilaporkan dan harus berurusan dengan proses hukum, hal itu setelah di laporan pihak ketiga ormas BMI.

Pihak ketiga yang melaporkan diketahui merupakan warga setempat bernama Muhammad Zulkifli.

Dalam pelaporannya, Zulkifli datang ke Kantor Polres Gowa pada Kamis 22 Juli 2021 dan mengatasnamakan ormas bernama Brigade Muslim Indonesia (BMI).

Baca Juga: Badminton Olimpiade Tokyo: Praveen/Melati Menang Dramatis atas Leung/Somervile (Australia)

Anggota Brigade Muslim Indonesia, Zulkifli menyebut, melaporkan Nur Halimah dan Amriana atas dugaan penyebaran berita bohong terkait kehamilan.

Kata Zulkifli kita laporkan kedua pelaku pembohong di Mapolres Gowa. Alat bukti yang saya bawa berupa rekaman video live Facebook Ivan Nur Halim yang menyatakan istrinya itu tidak hamil.

"Saya tak mewakili siapa-siapa. Saya tidak kenal dengan anggota Satpol PP. Saya juga tak kenal dengan pemilik kafe. Ini murni untuk keadilan hukum.” ujar, Zulkifli.

Baca Juga: Kemenaker Kumpulkan Kadisnaker Daerah PPKM Level 3 dan 4 Secara Virtual

Menurut Zulkifli bukti kuat dilihat dari video penganiayaan yang tersebar luas di media sosial dan menjadi konsumsi netizen hingga mendapat beragam komentar salah satunya karena istri Amriana mengaku sedang hamil sembilan bulan ketika dipukul.

Belakangan Amriana membuat pengakuan istrinya tidak sedang hamil. Ia menjelaskan, pengakuan kehamilan itu spontan dikatakan, demi melindungi istrinya dari kekerasan fisik aparat Satpol PP.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @viceind

Tags

Terkini

Terpopuler