Akhirnya Terungkap!! Untuk Mendukung Skenarionya, Ferdy Sambo Rekayasa CCTV? Begini Kata Komnas HAM

2 September 2022, 09:43 WIB
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam. /Tangkapan layar YouTube UNCLE WIRA

PRIANGANTIMURNEWS - Rekaman CCTV terkait pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang beredar ke publik ternyata bagian dari rekayasa Irjen Ferdy Sambo.

Komnas HAM menyebut Ferdy Sambo sengaja merekayasa CCTV untuk mendukung skenarionya.

Dikutip priangantimurnews.com dari YouTube UNCLE WIRA, hal itu diungkapkan Komnas HAM saat menyampaikan temuan-temuannya terkait kasus pembunuhan Yosua.

Baca Juga: Cek Harga Tiket Nonton Pertandingan Persib Bandung Vs RANS Nusantara FC, Lengkap Cara Pembeliannya

Temuan itu salah satunya terkait pembuatan narasi yang didukung rekaman CCTV.

"Membuat narasi", kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di kantor Komnas HAM Menteng, Jakarta Pusat Kamis, 1 September 2022.

Choirul Anam mengatakan narasi yang dimaksud ialah mengenai Yosua yang disebut melakukan pelecehan seksual kepada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati di rumah dinas, di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Selain itu, narasi mengenai adanya penodongan senjata oleh Brigadir J, yang terjadi di Duren Tiga.

Baca Juga: Kuasa Hukum Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak Diusir Saat Rekontruksi? Begini Kata Mahfud MD

Yang dilatarbelakangi dengan tindakan Brigadir J yang diduga melakukan pelecehan seksual sambil menodongkan senjata api terhadap saudari PC serta menembak Bharada E.

"Ini narasi yang awal-awal memang dimunculkan", bebernya.

Demi mendukung narasi tersebut, dibuatlah dua laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Sebagai informasi, laporan tersebut saat ini sudah dihentikan.

Terus berikutnya dibuat laporan, dua laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan tentang dugaan percobaan pembunuhan terhadap Bharada E, dan dugaan tindak pidana pelecehan seksual terhadap saudari PC ini yang basisnya di Duren Tiga, Papar Choirul Anam.

Baca Juga: Ini Manfaat Buah Salak Yang Tidak Diketahui Banyak Orang

Selain itu, Komnas HAM juga menemukan adanya pengeditan video CCTV untuk mendukung narasi tersebut.

Choirul Anam mengungkapkan video CCTV yang diedit itulah yang kemudian beredar ke publik.

Terus dibuat video, guna menyesuaikan skenario.

Jadi video CCTV yang beredar itu, dalam konteks konstruksi peristiwa itu tidak lengkap.

"Itu disesuaikan dengan skenario yang dibuat, nah ini konteks untuk membuat narasi", ungkapnya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube UNCLE WIRA

Tags

Terkini

Terpopuler