PRIANGANTIMURNEWS - Untuk menjamin keselamatan pelanggan pengguna moda trasportasi darat Kereta Api (KA) menjelang arus mudik dan arus balik pada moment perayaan hari besar keagamaan Idul Fitri 1445 Hijriah atau 2024 Masehi.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung terus melakukan perbaikan dan perkuat tubuh jalan Kereta Api dan melakukan normalisasi saluran di sepanjang jalur KA.
Selain itu PT KAI Daop 2 Bandung juga menetapkan masa angkutan Idul Fitri 1445 Hijriah atau 2024 Masehi selama 22 hari, mulai tanggal 31 Maret - 21 April 2024.
Baca Juga: PT KAI Luncurkan Kereta Baru Eksekutif Pangandaran Gambir
Persiapan selama 22 hari itu untuk memastikan prasarana siap dilewati seluruh Kereta Api pada masa angkut arus mudik dan balik pada hari raya keagamaan Idul Fitri 1445 Hijriah.
PT KAI Daop 2 Bandung selain sudah siap siaga dengan melakukan pemetaan juga memetakan daerah pemantauan khusus lintasan di wilayah kerja.
"Dari kesiap siagan kita dalam memetakan setidaknya terdapat 88 titik daerah pemantauan khusus," kata Executive Vice President Daop 2 Bandung, Takdir Santoso lewat sambungan WhaatApp Humas Daop 2 Bandung Ayep Hanapi Senin 18 Maret 2024.
Baca Juga: PT KAI Buka Lowongan Kerja, 2 Formasi untuk SMP Hingga S1, Cek Cara Daftar, Kriteria dan Ketentuan.
Menurut, Takdir dari 88 titik ada 45 titik rawan longsor, 11 titik rawan banjir, 19 titik rawan amblesan/tanah labil, dan 13 titik bangunan hikmat rawan. Dari semua ini telah kami lakukan upaya-upaya pencegahan potensi gangguan perjalanan KA.
'Persiapan ini mengingat masa angkutan mudik pada Idul Fitri 1445 Hijriah, akan ada perjalanan menggunakan moda trasportasi KA sebanyak 164 KA,"ujar, Takdir.
Dari 164 KA diantaranya, KA antar kota sebanyak 44 KA, KA perkotaan sebanyak 6 KA, KA tambahan Idul Fitri sebanyak 14 KA, KA feeder KCJB sebanyak 44. KA Perkotaan KAI Commuter sebanyak 56 KA.
Baca Juga: PT KAI Buka Lowongan Kerja, 2 Formasi untuk SMP Hingga S1, Cek Cara Daftar, Kriteria dan Ketentuan.
Tentu dengan dilakukan perbaikan jalur PT KAI Daop 2 Bandung merupakan upaya untuk mendukung masa angkutan mudik dan balik Idul Fitri Tahun 2024 agar berjalan aman dan lancar.
Upaya yang dilakukan antara lain pencegahan bencana banjir dengan melakukan normalisasi saluran jalan kereta api dari tumpukan sampah, sedimen (pendangkalan saluran).
Perkuat tubuh jalan KA dengan pancangan dari rel bekas dan bronjong. Selanjutnya juga dilakukan penanaman pohon akar wangi sebanyak 5.000 pohon untuk mencegah longsor.
Penempatan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di 14 titik yaitu di Stasiun Cibungur, Purwakarta, Cibeber, Rendeh, Padalarang, Cimahi, Bandung, Kiaracondong, Cicalengka, Cibatu, Ciawi, Tasikmalaya dan Banjar.
AMUS disiapkan untuk mengantisipasi banjir dan ambles di titik Dapsus.
AMUS sendiri merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi (untuk jembatan), alat penambat rel dan alat siaga lainnya.
"Persiapan tersebut untuk tindakan cepat ketika terjadi gangguan," ujar Takdir.
Baca Juga: PT KAI Bekerjasama dengan Komnas Perempuan Mengadakan Kampanye Anti Pelecehan Seksual di Kereta
Agar pelanggan moda trasportasi darat KA merasa aman dan nyaman pihaknya menerjunkan petugas dari Daop 2 Bandung untuk melakukan pemantauan di lokasi Dapsus sebanyak 32 petugas dan menambah Petugas Penilik Jalur (PPJ) ekstra sebanyak 60 petugas.
Persiapan dan kesiap siagaan yang dilakukan PT KAI Daop 2 Bandung mendapatkan respon positif dari salah satu penguna sekaligus pelanggan moda trasportasi KA, Aang Mulyadi.
"Saya selaku penumpang Kereta Api pulang pergi dari Tasik ke Purwokerto menggunakan Kereta Api. Adanya kesiap siagaan dari pihak PT KAI sangat memberikan kenyamanan dan merasa aman bagi saya," kata Aang.
Baca Juga: YUK BURUAN DAFTAR, Ada Lowongan Kerja di PT KAI, Daftar ke recruitmen.kai.id
Apalagi menjelang Idul Fitri, kepulangan saya dari rantau sangat ditunggu oleh keluarga. Begitu juga sebaliknya kepergian saya saat mencari nafkah sangat diharapkan oleh keluarga pergi dan pulang dengan selamat.
"Saya harap selaku pengguna KA meski pelayanannya sudah baik, tidak ada salahnya untuk lebih ditingkatkan, sehingga saya dan penumpang atau pelanggan KA lainnya lebih tenang ketika naik KA,"ujarnya.***