Sriwijaya Air Siap Fasilitasi Kebutuhan Keluarga penumpang Selama Proses identifikasi

- 12 Januari 2021, 17:01 WIB
Pencarian Korban Sriwijaya Air Hari Keempat, Korpolairud Perluas Areal Pencarian.
Pencarian Korban Sriwijaya Air Hari Keempat, Korpolairud Perluas Areal Pencarian. /Flightradar24

PRIANGANTIMURNEWS - Tim Basarnas hingga kini masih terus melakukan pencarian pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan seribu.

Termasuk untuk melakukan proses identifikasi korban yang telah ditemukan namun belum teridentifikasi.

Selama proses identifikasitifikasi dilakukan manajemen Sriwijaya Air siap memfasilitasi kebutuhan keluarga penumpang SJ 182.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Makin Memperparah Kesehatan Jiwa, Hanya 9 Persen yang Ditangani Medik

Dikutip Priangantimurnews dari Pikiran Rakyat Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Jauwena menyatakan, pihak Sriwijaya Air siap memfasilitasi kebutuhan keluarga penumpang SJ-182 selama proses identifikasi berlangsung dan segala hak-hak penumpang akan menjadi prioritas Sriwijaya Air untuk diselesaikan.

Sriwijaya Air sejak hari pertama selalu siap berupaya terbaik memberikan pelayanan dan informasi yang dibutuhkan keluarga penumpang SJ-182.

"Sriwijaya Air juga menjamin untuk memberikan pendampingan yang terbaik dan menjamin memenuhi hak-hak para keluarga penumpang,” ujar Jefferson Jauwena saat melakukan pertemuan dengan perwakilan keluarga penumpang dan awak pesawat SJ 182, di Kantor Pusat Angkasa Pura II, Cengkareng, Selasa (12/1/2021).

Baca Juga: Agnez Mo, Dewa 19, Melly Goeslaw, dan Lesty Gemparkan Konser Raya 26 Indosiar

Pertemuan itu juga dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin; Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo Slamet,  Direktur Utama Airnav, Mohamad Pramintohadi Sukarno, Dandim 0506 Tangerang, Kolonel Inf. Bambang Hery Tugiono dan Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol. Adi Ferdian Saputra.

Menhub menyampaikan rasa prihatin dan duka yang mendalam kepada perwakilan pihak keluarga penumpang dan awak SJ-182 sekaligus menjelaskan langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh Kemenhub.

"Upaya kita konsentrasikan pada pencarian korban, karena para keluarga sudah menunggu kepastian. Dan juga supaya penanganan selanjutnya, yaitu pemberian santunan bisa dilakukan," jelasnya.

Baca Juga: Polda Jabar Selidiki dari Unsur Pidananya Soal Musibah Longsor Cimanggung

 Menhub juga meninjau proses identifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya air SJ 182 di Rumah Sakit Polri, Jakarta.

Dalam tinjauannya, Menhub mengapresasi para petugas di RS Polri yang bekerja dengan cepat dan profesional.

Menhub berharap, dalam waktu yang tidak terlalu lama proses identifikasi para korban dapat segera selesai.

“Saya mengapresiasi RS Polri yang secara sistematis melakukan proses identifikasi jenazah korban yang menurut saya sangat professional. Tentunya harapan Bapak Presiden untuk memberikan pelayanan maksimal dapat dilaksanakan dengan baik,” jelas Menhub.

Diungkapkan, hingga saat ini RS Polri telah menerima 59 sample DNA dan menyisakan 3 sample DNA lagi untuk melengkapi jumlah total 62 orang yang ada di dalam pesawat Sriwijaya SJ 182.

Menhub mengungkapkan, 3 sisa sampel akan diserahkan oleh pihak keluarga korban pada hari ini.

“Saat ini juga telah diterima sekitar 60 kantong jenazah yang berisi bagian dari tubuh korban. Ini menunjukkan Tim Gabungan dan juga RS Polri melakukannya dengan cepat dan tidak terlalu lama,” ungkap Menhub.

Dia mengapresiasi RS Polri yang tidak hanya melaksanakan proses identifikasi secara profesional, tetapi juga memberikan layanan berupa : pemberian dukungan terhadap keluarga korban, fasilitas menunggu,menyediakan makanan, hingga menyediakan rapid antigen bagi keluarga korban yang akan diambil sampel DNA nya.

Menhub meminta kepada Sriwijaya Air untuk terus mendukung sepenuhnya proses lanjut yang dilakukan RS Polri. Kemudian,  Jasa Raharja diminta agar mempercepat pemenuhan hak keluarga korban.


"Menurut catatan, hari ini akan ada pemberian santunan yang akan dilakukan terhadap 1 orang korban pramugara yang sudah berhasil diidentifikasi," ucapnya.

Laik Terbang

Sementara itu, Kementerian Perhubungan memastikan Sriwijaya Air SJ 182 dinyatakan dalam kondisi laik udara sebelum terbang.

Pesawat jenis B737-500 tersebut telah memiliki Certificate of Airworthiness (Sertifikat Kelaikudaraan) yang diterbitkan oleh Kemenhub dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 17 Desember 2021.

“Ditjen Perhubungan Udara telah melakukan pengawasan rutin sesuai dengan program pengawasan dalam rangka perpanjangan sertifikat pengoperasian pesawat AOC Sriwijaya Air pada bulan November 2020.

Hasilnya, Sriwijaya Air telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan,” jelas Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati.

Selain telah memperpanjang sertifikat izin AOC dari regulator, Jefferson mengatakan, Sriwijaya Air juga telah melengkapi sertifikasi aspek keamanan dan keselamatan ini dengan adanya audit independen dari BARS (Basic Aviation Risk Standard).

“Sejak bulan maret 2020, kami di Sriwijaya Air telah menjalani audit keamanan dan keselamatan yang diselenggarakan oleh BARS yang independen serta berlaku secara internasional," ujarnya.

BARS melakukan audit terhadap beberapa hal seperti keselamatan dan quality system management, manual operasi, lisensi dan data pelatihan awak penerbangan serta pengawasan terhadap pesawat dan suku cadang.***

(Satrio Widianto/Pikiran Rakyat)

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah