Anies Baswedan Sebut Sumedang Mengalir Sejarah Kepemimpinan Budaya Sunda

- 13 Juni 2021, 13:46 WIB
Anies Baswedan sedang berjalan di pintu gerbang tempat jiarah.
Anies Baswedan sedang berjalan di pintu gerbang tempat jiarah. /Instagram @aniesbaswedan/

"Anak mereka adalah Prabu Geusan Ulun yang di kemudian hari menjadi 'pewaris' simbol kerajaan Pajajaran dan menjadi cikal bakal urutan para keturunan yang diposisikan sebagai Bupati pertama. Mulailah urutan para penguasa atau Bupati yang memerintah Sumedang turun menurun,"ujarnya.

Anies Baswedan juga menyebutkan malam itu ziarah ke Makam Pangeran Santri, sebagai penghormatan pada pribadi mulia yang mengantarkan penyebaran Islam di tanah sunda. Beliau wafat pada 1579.

Baca Juga: Mengenang Masa Kecil, Guberur DKI Jakarta Anies dan Ridwan Kamil Sholat Subuh Berjamaah di Tanah Puser Sunda

Malam itu atas kebaikan Bupati Dony, menginap di kediaman resmi Bupati Sumedang. Sebuah bangunan kuno dengan kamar-kamar berukuran amat luas. Tidur pulas di kamar tua itu, walau katanya banyak cerita supranatural di kamar itu.

Pagi harinya, setelah subuhan di Masjid Agung, silaturahim dengan keluarga keturunan Pangeran Santri dan mengunjungi museumnya.

"Sebuah kunjungan penuh hikmah. Pelajaran bagi kita bahwa umur bisa lebih panjang dari usia," kata, Anies Baswedan.

Usia adalah masa hidup biologis, tapi umur adalah masa hidup sejarahnya. Umur jadi panjang karena cerminan peran bagi umat manusia di zamannya.

Baca Juga: Pemberian Profesor Kehormatan Megawati Dinilai Sarat Politis

Sebagaimana Pangeran Santri yang pribadinya mulia, akhlaknya terpuji, kerjanya bermanfaat untuk rakyat, membuat umurnya jadi amat panjang.

Beliau wafat 442 tahun lalu tapi jasanya dikenang sampai sekarang. Semoga itu semua jadi pengalir pahala tanpa henti baginya.***

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @aniesbaswedan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah