Network
PRIANGANTIMURNEWS- Ada kabar baik dan angin segar bagi masyarakat, khususnya para pedagang kaki lima dan warung, yang menunggu-nunggu dan ingin mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah pusat.
Kini, kabar baik tersebut datang dari Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indarwati, yang menyebutkan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp 6,2 Triliun untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Rp 6,2 triliun untuk BLT minyak goreng yang akan diberikan kepada 20,65 juta penerima manfaat di Indonesia," kata Sri Mulyani, seperti dikutip priangantimurnews.com dari Instagram smindrawati Sabtu 9 April 2022.
Selain itu, Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa pemerintah juga telah menyiapkan anggaran Rp 750 miliar untuk bantuan pedagang kaki lima dan warung (PKLW) di bidang makanan yang diberikan untuk 2,5 juta PKLW.
"Bagaimana cara penyaluran BLT tersebut? Jadi, jumlah BLT minyak goreng sebesar Rp100.000/penerima manfaat/bulan selama 3 bulan akan diberikan sekaligus di bulan April ini," kata Sri Mulyani.
"Nah, karena BLT minyak goreng merupakan tambahan penebalan dan perluasan atas program kartu sembako. Maka para penerima manfaat selain menerima bansos regular sebesar Rp200.000, mereka pun akan menerima tambahan Rp300.000 lagi," tambah Sri Mulyani.
Baca Juga: Ingin Tampil Berkelas, 5 Zodiak Ini Suka Jalani Kehidupan Mewah
Sementara itu, untuk bantuan pedagang kaki lima dan warung, para penerima manfaat akan diberikan sebesar Rp100.000/bulan selama tiga bulan.
Menurut Sri Mulyani, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), BLT ini akan segera disalurkan selama bulan Ramadan dan ditargetkan dapat diselesaikan seminggu sebelum hari raya Idulfitri.
"Semoga hal ini bisa diwujudkan dengan baik ya," tulis Sri Mulyani.
Baca Juga: Diduga Begal, Ditangkap Warga Saat Laksanakan Sholat Tarawih
Lalu siapa yang menyalurkan BLT tersebut?.
Rencananya, Kementerian Sosial akan melakukan penyaluran untuk BLT minyak goreng, sedangkan TNI Polri akan melakukan penyaluran BLT untuk pedagang kaki lima warung.
Selain itu, pemerintah juga akan terus mengevaluasi program BLT ini untuk melihat perkembangan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok selama tiga bulan ke depan.
Yang jelas, menurut Sri Mulyani, penyaluran BLT Rp 6,2 Triliun ini merupakan wujud respon cepat APBN untuk menjaga daya beli dan melindungi masyarakat rentan dan miskin akibat kenaikan harga-harga pangan.***
