Namun, Hardi menjelaskan pihaknya belum bisa memastikan pasokan minyak goreng curah akan terus masuk ke Teluk Wondama.
"Hal itu tergantung pada ketersediaan stok yang dimiliki produsen minyak curah di Jawa yang menjadi langganan kami," tuturnya.
Dia melanjutkan, jika ada stok, pihaknya bisa jual ke masyarakat. Dan tentu harapannya guna meringankan beban masyarakat setiap bulan bisa ada pasokan datang.
"Rencana kalau ada stok tiap bulannya pasokan bisa datang, dan terkait penjualan, untuk tahap pertama ini tidak diberikan batasan. Warga hanya perlu menunjukkan KTP dan langsung bisa dilayani," jelasnya.
Namun jika animo terus membeludak bukan tidak mungkin nantinya akan dilakukan pembatasan penjualan.
"Bisa nanti ada pembatasan karena ini masih tahap pertama jadi masih menyesuaikan. Tidak menutup kemungkinan untuk orang-orang di pulau kalau mereka mau ke sini," ucapnya.
Dia menegaskan, pihaknya tidak membeda-bedakan satu sama lain, semua sama. Makanya semua konsumen harus ada KTP karena akan dilaporkan sesuai dengan aturan yang ada.
"Jadi semua masyarakat atau konsumen harus ada KTP karena nantinya akan dilaporkan sesuai aturan yang ada," pungkasnya.***