Rapat kemudian ditutup pada pukul 03.15, tim penculik bergerak menuju sasaran masing-masing.
Inisiatif operasi penculikan dini hari itu datang dari ketua umum Comite Central PKI, Dipa Nusantara Aidit.
Baca Juga: Ini Negara yang Lolos Semifinal UEFA Nations League, Inggris Turun Kasta, Prancis Gagal Lolos
Pada awal agustus 1965, sepulang dari kunjungannya ke cina, Aidit menghubungi tangan kanannya, Syam kamaruzaman.
“Kenapa bung pulang mendadak ke Indonesia? Kata Syam
“Saya segera ke Indonesia begitu mendapat kabar presiden sakit, saya khawatir presiden meninggal dunia,” jawab Aidit
“Saya takut kematian Bung Karno bisa dimanfaatkan jenderal Angkatan darat untuk merebut istana dan menyingkirkan PKI,” jelas Aidit.
“PKI harus memilih didahului atau mendahului,”sambungnya.
Baca Juga: DRAMATIS! Inilah Enam Kemenangan Persib Bandung Paling Dikenang Saat Melawan Persija Jakarta!
Dan pada malam itu ketua tampaknya sudah mengambil keputusan, Syam segera diminta untuk memeriksa barisan Biro Khusus, dan membuat konsep untuk mengadakan suatu Gerakan yang bersifat terbatas.