Gunung Slamet Menggeliat Bangun, Setelah Lima Tahun Terlelap Tidur

- 20 Oktober 2023, 13:30 WIB
Gunung Slamet terlihat dari arah Desa Pamijen, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas/ANTARA/
Gunung Slamet terlihat dari arah Desa Pamijen, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas/ANTARA/ /

PRIANGANTIMURNEWS - Gunung Slamet merupakan gunung terbesar di Pulau Jawa dan tertinggi kedua di Jawa setelah Gunung Semeru yang berada di Jawa Timur.

Peningkatan aktivitas Gunung Slamet sering kali terjadi hampir setiap lima tahun sekali.

Hal itu diakui oleh Sukedi, salah seorang tokoh masyarakat Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, yang juga mantan Kepala Pos PGA Slamet di Gambuhan.

Baca Juga: Merapi Nagih Janji! Misteri Ramalan Jayabaya Jawa terbelah Dua Letusan Gunung Slamet Atau Merapi??

Kendati telah memasuki masa pensiun setelah 38 tahun bertugas di Pos PGA Slamet Gambuhan, Sukedi terkadang masih ikut mengamati aktivitas Gunung Slamet karena rumahnya tidak jauh dari pos pengamatan.

Dengan demikian, dia paham benar jika peningkatan aktivitas Gunung Slamet terjadi hampir setiap lima tahun sekali.

Bahkan tidak jarang oleh masyarakat dikaitkan dengan momentum pemilihan umum, karena hal itu terjadi setiap menjelang pemilu.

Baca Juga: Seorang Wanita Melahirkan di Jalur Pendakian Gunung Slamet, Begini Kisahnya

Siklus lima tahunan itu terlihat dalam 20 tahun terakhir, karena peningkatan aktivitas Gunung Slamet tercatat pernah terjadi pada tahun 2004-2005, 2008-2009, 2014-2014, 2018-2019.

Kemudian pada bulan Oktober 2023 dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada).

Gunung Slamet yang berada di wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, kembali terbangun dari Tidur panjangnya setelah lima tahun tidak menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.

Baca Juga: Mahasiswa Unsoed Meninggal di Gunung Slamet, Akibat Alami Hipotermia saat Pendakian

Gunung Slamet  merupakan gunung api strato berbentuk kerucut dengan tinggi puncak 3.432 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Gunung Slamet ini kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkaniknya pada Oktober 2023.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi dalam surat bernomor 458.Lap/GL.03/BGV/2023 yang ditandatangani Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, menaikkan tingkat aktivitas Gunung Api Slamet dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung mulai 19 Oktober 2023, pukul 08.00 WIB.

Baca Juga: Dampak Gunung Slamet Ramalan Jayabaya Catat Pulau Jawa 2023 Terbelah Menjadi 2

Potensi ancaman bahaya Gunung Slamet saat ini adalah erupsi freatik maupun magmatik yang dapat menghasilkan lontaran material pijar yang melanda daerah di sekitar puncak dalam radius 2 kilometer.

Hujan abu dapat terjadi di sekitar kawah maupun melanda daerah yang ditentukan oleh arah dan kecepatan angin.

Terkait dengan kondisi tersebut, PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah