Sedangkan penelitian milik Fu & Yip (2007; 2010) menemukan efek peniruan dari perilaku bunuh diri selebritas berlangsung hingga 6 bulan di negara-negara Asia.
Kemudian dalam penelitian Soo Ah Jang pada tahun 2016 mengatakan, bahwa media ikut andil dalam meningkatnya efek copycat suicide yang menyebabkan tingkat bunuh diri meningkat.
Baca Juga: Pasca Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Kota Bandung, Polri Pastikan Situasi Terkendali
Lalu, bagaimana yaa copycat suicide ini dapat terjadi? Mari kita telaah dalam sudut pandang psikologi.
Terjadinya Copycat Suicide dalam sudut pandang psikologi dalam perspektif psikologi, fenomena copycat suicide bisa dikaitkan dengan teori observational learning milik Bandura yang merupakan salah satu teori belajar sosial mengenai
bagaimana perilaku manusia bisa dipelajari melalui pengamatan dan peniruan terhadap orang lain di lingkungan sosial mereka.
Menurut Bandura, observational learning merupakan proses kognitif yang melibatkan sejumlah atribut seperti bahasa, moralitas, pemikiran dan pengaturan diri dari perilaku seseorang.
Artinya, individu tidak sekedar meng-copy atau meniru, secara otomatis (mekanis) setelah mengobservasi lingkungannya.
Melainkan, Individu akan memproses secara kognitif dengan menggunakan pertimbangan pengalaman sebelumnya, moralnya, cara pandangnya atau pemikirannya (Suroso, 2004).