PRIANGANTIMURNEWS - Ada satu aturan di sepak bola yang gak banyak orang tahu. Seorang kiper secara legal cuma dibolehin memegang bola di tangannya selama gak lebih dari 6 detik.
Kalau melebihi durasi itu, maka menurut International Football Association Board (IFAB), wasit bisa ngasih indirect free-kick buat lawan. Tapi, dalam realitanya, tampaknya aturan itu cuma omong kosong.
Sering banget kita ngelihat kiper secara sengaja maupun gak sengaja mendekapkan bola di tangannya lebih dari 6 detik.
Tapi, wasit gak ngasih konsekuensi sesuai aturan. Hal sama juga berlaku buat aspek in-game lain. Throw-in, misalnya. Banyak pemain maju pelan-pelan dari posisi asli waktu bola out.
Terus, pemain yang throw-in jarak jauh juga makan banyak waktu buat persiapan. Ngelap bola, mikir, ancang-ancang. Bisa 20 detik sendiri.
Ditambah, sepak bola era sekarang punya fitur 5 kali pergantian pemain dan review VAR. Otomatis, makin banyak deh waktu kebuang dari 90 menit laga normal.
Baca Juga: Meneri Keuanagn Sri Mulyani Akan Terus Menjaga Keuangan Negara, Ini Kata Luhut Binsar Panjaitan
Makanya, tidak perlu heran kalau tambahan waktu sekarang bisa 8-10 menit/babak.
Bahkan riset CIES Football Observatory bilang kalo dari 36 liga di dunia sejak 2019, waktu in-game 1 pertandingan sepak bola itu rata-rata 59 menitan. Sisanya habis dalam kondisi bola gak dimainkan.
Menurut data, rata-rata laga Premier League musim 2021/22 lalu pun berakhir dengan hanya 60 menit 59 detik aksi sepak bola.
Setengah jam sisanya habis buat perintilan non-bola kayak jeda pelanggaran, persiapan bola mati, dan lain-lain.
Kondisi ini sebetulnya udah jadi concern para ahli sejak lama. Katanya, perhitungan waktu perlu berubah format biar efektif.
IFAB sendiri udah ngasih concern pada 2017 lalu di booklet mereka, "Play Fair!". Di situ tertulis kalo waktu in-game dalam pertandingan sepak bola mestinya bertambah.
Kemudian, muncul ide lanjutan yang bilang kalo sepak bola bisa makai format waktu main 2x30 menit dengan sistem stop clock kayak NBA/NFL. Artinya, waktu berhenti setiap bola gak dimainkan.
Awal tahun ini, format itu sudah diuji oleh FA Portugal dalam sebuah kompetisi U-23, dan lagi diteliti kemungkinan pro-kontranya.
Baca Juga: Berita Persib Terbaru Hari Ini - 26 Mei 2022: Kans Omid Nazari Kembali ke Persib
Kalau pakai sistem stop-clock sih berarti mirip pas main PES di PS2 dulu. Kalo bola out atau kick-off, waktunya berhenti. Sisi positifnya ini bisa ngilangin kebiasaan sih. Lebih efektif. Tapi, bukannya durasi 90 menit udah jadi ciri khas, bukan begitu.***