Bersaing di Olimpiade Tokyo, Ini Deretan Pelatih Badminton Indonesia Membela Negara Lain

- 4 Agustus 2021, 20:54 WIB
Muamar Qadafi dan Kevin Cordon, pemain bulu tangkis asal Guatemala.
Muamar Qadafi dan Kevin Cordon, pemain bulu tangkis asal Guatemala. /Twitter/@faktasepakbola

PRIANGANTIMURNEWS-Selain bertabur bintang kelas dunia, Indonesia juga dikenal sebagai penghasil pelatih-pelatih badminton kelas dunia.

Memilih berkarir di luar negeri, para pelatih-pelatih ini berjasa mempromosikan badminton dan turut menghasilkan jagoan-jagoan badminton dari berbagai negara.

Pentas Olimpiade Tokyo 2020 menjadi ajang pembuktian kiprah para pelatih-pelatih tersebut.

Di antara bintang-bintang Olimpiade yang bersinar dari negara lain, beberapa di antaranya merupakan binaan para pelatih ini.

Berikut adalah para pelatih yang bersinar bersama atlet-atlet olimpiade Tokyo 2020:

1. Flandy Limpele
Falndy Limpele merupakan sutradara di balik kesuksesan pasangan Ganda Putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik merih medali perunggu pada Olimpiade Tokyo 2020.

Chia/Soh tampil bersinar mengalahkan pemain-pemain top dunia, termasuk Ganda Putra Indonesia Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang merupakan pemain ranking 1 dan 2 dunia.

Flandy Limpele merupakan atlet Ganda Putra Indonesia peraih medali perunggu pada Olimpiade Athena 2004, berpasangan dengan Eng Hian.

Selain perunggu Olimpiade Athena, pria kelahiran Manado 1974 juga tercatat menjuarai berbagai kompetisi bergengsi di dunia.

Sebelum menukangi tim Malaysia, Flandy juga sempat melatih di India dan melejitkan pasangan Ganda Putra India Satwiksairaj Rankireedy/Chirag Shetty hingga menembus ranking 10 dunia.

Baca Juga: Rezeki Nomplok, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Dapat Perawatan Gratis Seumur Hidup di Klinik Athena

2. Muammar Qadafi
Muammar Qadafi menjadi buah bibir di komunitas dan pencinta badminton dunia setelah melejitkan wakil Guatemala Kevin Cordon ke semifinal nomor Tunggal Putra.

Meskipun gagal meraih medali, keberhasilan Kevin Cordon menjadi rekor untuk pertama kalinya wakil Benua Amerika menembus semi final badminton Olimpiade.

Mummar Qadafi yang berasal dari Solo dan memulai karir kepelatihannya di PB Djarum memutuskan berkarir di Benua Amerika, di mana mula-mula ia menggawangi tim badminton Peru.

Bersinar membawa Peru ke Kejuaran PanAm Junior pada 2006, pamor pria kelahiran 1981 itu mulai dikenal.

Setelah kembali ke Indonesia, datang kembali tawaran dari negara Amerika lainnya yaitu Guatema.

Sejak 2017, Muhammar menggenjot performa atlet-atlet Guatemala dan berhasil meroketkan Kevin Cordon ke panggung Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Kick Off Liga 1 Digelar 20 Agustus 2021, Ini Syarat yang Ditempuh PSSI

3. Hendrawan
Pesohor badminton Tanah Air selanjutnya yang menukangi tim negara lain adalah Hendrawan.

Peraih medali perak Olimpiade Sidney tahun 2000 itu merupakan orang di balik sederet prestasi yang disandang atlet Tunggal Putra Malaysia Lee Zii Jia hingga mencapai ranking 8 dunia.

Meskipun gagal di babak 16 besar, nama Lee Zii Jia sangat diperhitungkan di panggung Tunggal Putra dunia. Terlebih usia masih 23 tahun dan karirnya masih panjang.

4. Mulyo Handoyo
Pelatih legendaris yang membawa Taufik Hidayat meraih medali emas Olimpiade Athena 2004 ini kini melatih Tunggal Putra Singapura Loh Kean Yew.

Meskipun gagal meraih medali, atlet muda negeri singa ini tampil gemilang dan hampir menyingkirkan Jonatan Christie pada babak penyisihan.

Sebelumnya, Loh Kean Yew mencuri perhatian setelah meraih medali perak pada ASEAN Games 2019 di Filipina.

Baca Juga: Juragan 99 Kasih Bonus Ratusan Juta Atlet Indonesia Peraih Medali Emas, Perak dan Perunggu Olimpiade Tokyo

5. Indra Bagus Ade Chandra
Berusia 33 tahun saat ini, Indra mendapat kepercayaan sebagai pelatih kepala dan direktur teknik di tim badminton Belgia.

Berkat tangan dingin Indra, Belgia berhasil meloloskan dua atletnya untuk berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Salah satunya adalah Lianne Tan.

Karir kepelatihan Indra di Eropa dimulai di Spanyol semasa ia kuliah dan dipercaya menjadi asisten pelatih, dilanjutkan di Italia dan kini berakhir di Belgia.***  
 
 

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah