Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Penyakit inkonsistensi Schalke kembali kambuh.
Kekalahan mengejutkan atas Hansa rostock di Pekan ke-25 membuat posisi The Royal Blues kembali merosot ke peringkat enam.
Nasil negatif tersebut berdampak buruk kepada dimitrios G OSIS yang langsung dilengserkan dari kursi pelatih.
Meski dirinya masih terikat kontrak hingga Juni 2022. Pemecatan tersebut jelas mengejutkan pasalnya Schalke memecat pelatihnya saat Liga tinggal menyisakan sembilan pertandingan.
Apalagi mereka masih punya peluang untuk menyabet tiket promosi akan tetapi, pihak manajemen punya alasan tersendiri untuk memecat G OSIS yang telah berjasa membentuk ulang Squad Schalke.
Anggota dewan direksi Schalke Piterr Nebel menjelaskan bahwa peluang saja tidak cukup. Timnya butuh konsistensi untuk merebut posisi teratas.
Untuk mengisi kekosongan di kursi pelatih Schalke kemudian mengangkat asisten pelatih Mike Busstands sebagai pengganti sementara dimitrios G OSIS.
Pergantian pelatih tersebut ternyata jadi titik balik Schalke walaupun hanya pelatih sementara.
Busstands yang juga merupakan seorang legenda yang sudah lama mengabdi di Schalke ternyata mampu memberi dampak instan.