Bahasa Inggris Kembali Jadi Pelajaran Wajib Siswa SD, 490 Guru Dilatih Ajar Bahasa Inggris dengan Gembira

- 28 Mei 2024, 19:37 WIB
Ilustrasi anak belajar bahasa inggris secara online melalui channel youtobe, didampingi ibu./ pexels.com @August de Richelieu
Ilustrasi anak belajar bahasa inggris secara online melalui channel youtobe, didampingi ibu./ pexels.com @August de Richelieu /

PRIANGANTIMURNEWS - Pendidikan Bahasa Inggris kembali akan diterapkan menjadi pelajaran wajib siswa sekolah Dasar (SD).

Untuk kelancaran program tersebut, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggandeng British Council untuk melatih guru agar dapat mengajarkan Bahasa Inggris pada anak pada usia Sekolah Dasar (SD) dengan gembira sesuai cita-cita Kurikulum Merdeka.

Staf Ditjen GTK Kemendikbudristek Eva Sofia mengatakan bahasa Inggris akan kembali menjadi pelajaran wajib siswa sekolah dasar (SD). Karena itu perlu ada modul yang tepat untuk diberikan kepada para guru agar bisa memberikan pembelajaran bahasa Inggris menyenangkan seperti apa.

Baca Juga: Sikapi Kebijakan Potongan Gaji Pekerja untuk Tapera, Ketua MPR Bambang Susatyo Minta Dikaji Ulang

“Kemendikbudristek merasa perlu ada program dengan modul yang tepat untuk diberikan ke para guru agar bisa memberikan pembelajaran Bahasa Inggris yang menyenangkan di SD itu seperti apa, jadi kemampuan pedagogis (mendidik) itu yang ingin dikuatkan. Kita membutuhkan banyak dukungan, utamanya dari British Council untuk program tersebut,” kata Eva Sofia Selasa 28 Mei 2024.

Menurutnya, tujuan mengenalkan Bahasa Inggris sejak dini sesuai dengan Peraturan Mendikbudristek (Permendikbudristek) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, dimana Bahasa Inggris ditetapkan kembali sebagai mata pelajaran wajib di jenjang SD.

“Tujuan kembali mewajibkan Bahasa Inggris di SD itu, kami ingin memperkenalkan Bahasa Inggris sedini mungkin, sehingga pembiasaan-pembiasaan terhadap Bahasa inggris itu terbina sejak dini,” ucapnya.

Baca Juga: Jurnalis Tasikmalaya Kecam DPR RI Renggut Kebebasan PERS

Melalui program pelatihan yang diselenggarakan bersama British Council, ia berharap guru dapat melatih siswa untuk bisa berbicara dengan sesama temannya dan mengerjakan instruksi sederhana dalam Bahasa Inggris.

“Harapannya, ketika transisi ke tingkat SMP dan SMA itu lebih halus, jadi sudah diberikan awal sejak SD, yang saya juga sedikit banyak belajar dari guru, bahwa di SD itu simpel, instruksi-instruksi yang aktivitas sehari-hari itu dikenalkan kepada siswa,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah