Mulai Tahun Ajaran Baru, Sastra Masuk Kurikulum Merdeka

- 21 Mei 2024, 21:42 WIB
 Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo dalam Media Briefing di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (20/5/2024). ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah
Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo dalam Media Briefing di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (20/5/2024). ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah /

PRIANGANTIMURNEWS-Pada tahun ajaran baru nanti Kemendikbudristek akan memasukkan sastra ke dalam pembelajaran di sekolah dengan bentuk co-kurikuler.

Sastra akan dimasukan ke dalam Kurikulum Merdeka mulai tahun ajaran baru mendatang untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan nantinya sastra akan masuk ke dalam pembelajaran di sekolah dengan bentuk co-kurikuler.

Baca Juga: Motif Kepuasan, Ibu Kandung Rekam Persetubuhan Anak dan Pacarnya

“Ini masuk ke jam pelajaran (co-kurikuler), bukan ekstrakurikuler. Banyak mata pelajaran, utamanya bahasa Indonesia yang bisa mengimplementasikannya. Ini juga bisa masuk dalam Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5),” katanya dalam Media Briefing di Jakarta, Senin.

Anindito menyebutkan terdapat 177 daftar judul buku sastra meliputi novel, cerita pendek, puisi, dan non-fiksi yang telah disiapkan Kemendikbudristek untuk dapat dipakai oleh guru dalam menunjang pembelajaran siswa di sekolah.

Buku tersebut meliputi sebanyak 43 judul karya sastra untuk jenjang SD, 29 judul karya sastra untuk jenjang SMP, dan 105 judul karya sastra untuk jenjang SMA yang semuanya telah melalui proses kurasi selama satu tahun.

Meski demikian, Anindito menuturkan 177 buku karya sastra ini hanya sebagai panduan bagi guru sehingga tidak wajib semua buku digunakan atau bahkan guru dapat mencari karya sastra yang relevan dengan mata pelajaran.

 Baca Juga: Tak Layak Pakai, 417 Bus Dihapus dan akan Dilelang

Ia menjelaskan nantinya seluruh mata pelajaran harus memasukkan karya sastra sebagai penunjang sumber informasi bagi siswa sehingga karya sastra ini dalam Kurikulum Merdeka sebagai co-kurikuler.

Halaman:

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah