PRIANGANTIMURNEWS - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Darjana, mencatat sejak bulan Juli 2022 Inflasi secara nasional tercatat 3,85 persen (ytd).
Menurutnya, angka inflasi nasional 3,85 persen itu mulai mendekati batas atas sasaran target 3±1 persen.
Sementara itu, inflasi Jawa Barat dan Tasikmalaya telah melampaui batas tersebut dengan realisasi masing-masing 4,07 persen (ytd) dan 5,18 persen (ytd).
Kondisi tersebut menjadi salah satu pendorong digagasnya Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Baca Juga: Kapolres Sebut dari 1,2 Kg Sabu Bisa Menyelamatkan 6000 Jiwa Manusia
GNPIP telah dicanangkan pada pertemuan High Level Meeting TPID se-Jawa tanggal 10 Agustus 2022 di Malang, Jawa Timur.
Darjana menyebut, lebih lanjut dapat dilihat kontribusi inflasi IHK Kota Tasikmalaya utamanya didorong oleh kelompok pangan atau volatile food (VF).
Kelompok pangan telah mampu mendorong sebesar 1,24 persen (mtm) atau 10,31 persen (ytd).
Hal ini dikarenakan rendahnya hasil produksi akibat cuaca ekstrim dan diiringi pula peningkatan biaya produksi (bagian dari transmisi inflasi global).
Baca Juga: Info Real Madrid: Belum Usai, Klub Akan Rekrut Striker Asal Portugal Berusia 23 Tahun, Siapa?
Selain itu peran distribusi juga memiliki kontribusi dalam pembentukan harga. Dengan latar belakang tersebut penambahan alternatif akses distribusi di Kota Tasikmalaya salah satunya Pasar Rakyat Cibeureum.
"Pasar rakyat Ciberem ini menjadi bagian upaya GNPIP TPID Kota Tasikmalaya."kata, Darjana.
Pelaksanaan peresmian tersebut disertai pasar murah rakyat oleh pedagang pasar rakyat Cibeureum.
Edukasi terkait pengendalian inflasi, pembayaran digital QRIS dan perlakuan uang tunai dengan CBP (Cinta Bangga Paham) rupiah.
Baca Juga: Inilah Lomba Paling Seru dan Lucu untuk Memeriahkan 17 Agustus
Hal ini dilakukan untuk mengenalkan upaya pengendalian inflasi serta bijak dalam melaksanakan transaksi secara digital maupun tunai.
Pasar rakyat Ciberem ini memperkuat eksistensi pasar rakyat yang dapat lebih baik dan dapat melayani selayaknya pasar modern kepada masyarakat dan pedagang.
Upaya pengendalian inflasi TPID Kota Tasikmalaya telah searah dengan GNPIP. Selanjutnya adalah pelaksanaan urban farming yang dilaksanakan melalui program sadar Inflasi yang mendorong masyarakat mengoptimalkan pekarangan dengan pertanian khususnya pangan.
Baca Juga: Info Barcelona: Selain de Jong, Klub Akan Jual Pemain 31 Tahun Ini Demi Bernando Silva, Siapa?
Pada tahun 2022 telah diidentifikasi 24 Kelompok unggulan dari 10 kecamatan yang akan diasistensi dan dievaluasi untuk menjadi kelompok percontohan terbaik yang diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk mereplikasi pemanfaatan pekarangan tersebut.
Selanjutnya untuk lebih memasyarakatkan GNPIP dalam rangka urban farming akan dilaksanakan secara menyeluruh bersama TPID se-Priangan Timur.
Hal lainnya dalam rangka pengendalian inflasi adalah percontohan Kerjasama Antar Daerah (KAD) komoditas inflasi seperti telur antar pelaku usaha di Kota Tasikmalaya dengan Kabupaten Blitar yang telah dilakukan penguatan KAD pada saat peluncuran GNPIP di Malang, Jawa Timur.
Baca Juga: Info Chelsea: Bintang Liga Premier Ini Siap Ditawari Klub Seharga 40 Juta Euro, Siapa?
Kemudian GNPIP di wilayah kerja KPw BI Tasikmalaya pun akan dilakukan penguatan melalui peningkatan kapasitas percontohan klaster komoditas.***