Selain itu, para pengusaha juga biasa menjual produk bordir dengan harga murah.
Salah satu pengusaha bordir mengatakan, imbas harga bahan baku naik membuat pihaknya kelimpungan.
Apalagi harga bordiran kebaya masih bertahan dengan harga 35.000 per picis. Hal tersebut membuat keuntungan yang semakin menipis.
Baca Juga: FANTASTIS! Persib Bandung Didenda Rp520 Juta Akibat Ulah Bobotoh
Akibat kenaikan harga barang pokok bordir ini, sekarang banyak pengusaha bordir yang bangkrut, akibat mahalnya bahan baku benang dan kain.
Bahkan, para pengusaha sekarang banyak yang menjual mesin-mesin bordirnya ke daerah Bukittinggi, Padang.
Parahnya, mereka menjual mesin bordir itu dengan metode jual rugi. Para pengusaha menjual mesin dengan harga yang murah.
Para pengusaha rata-rata menjual mesin dengan harga sekitar 50 juta Rupiah. Hal tersebut sangat murah dibandingkan dengan harga saat mereka membeli di kisaran 200 juta Rupiah. ***