PRIANGANTIMURNEWS – Harga bahan baku benang dan kain naik dan mengakibatkan, ratusan pengusaha bordir di Tasikmalaya merugi.
Kenaikan bahan pokok tersebut amat terasa oleh para pengusaha bordir di wilayah Leuwibudah, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya.
Bahkan akibat kenaikan tersebut, para pengusaha rugi besar dan banyak pengusaha yang terancam gulung tikar.
Kenaikan harga tersebut diduga, adanya monopoli dari salah satu toko yang menjual benang di wilayah Kota Tasikmalaya.
Awalnya, harga benang hanya senilai 21 ribu Rupiah. Namun sekarang, harga benang mencapai 28.000 Rupiah.
Sedangkan untuk harga kain, harga awalnya senilai 5 ribu Rupiah, kini menjadi 8.000 Rupiah per meter.
Baca Juga: Heboh! Bupati Cianjur Herman Suherman, Siap Diperiksa KPK Terkait Dugaan Penyelewengan Dana Gempa
Dari ratusan mesin bordir yang biasa digunakan untuk melakukan produksi, kini hanya 20 mesin yang digunakan.
Hal tersebut akibat berkurangnya daya beli bahan pokok para pengusaha bordir.