Network
PRIANGANTIMURNEWS - Sutradara film ternama Hanung Bramantyo memberikan sebuah pernyataan yang mengejutkan.
Pasalnya, ketika ia diminta untuk membuat sebuah film yang berkisah tentang aktivis pejuang HAM yakni Munir, dirinya mengaku ditelepon oleh orang yang tidak dikenal.
Karena merasa terancam, Hanung pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk menggarap film tersebut.
Baca Juga: Pesawat Latih Bonanza TNI AL Dikabarkan Hilang Kontak Setelah 10 Menit Lepas Landas
Kisah itu dibagikan suami Zaskia Adya Mecca melalui media sosial instagram miliknya.
Ia menceritakan pengalamannya itu, dalam rencana pembuatan film tentang kematian Munir hingga akhirnya mengurungkan niatnya itu karena khawatir sesuatu hal buruk akan menimpanya.
"Tanggal 7 September 2004, lelaki pejuang HAM ini dibunuh. Pernah suatu hari saya diminta membuat filmnya. Tanpa ragu saya menyatakan bersedia," tulis Hanung.
Setelah dirinya menyanggupi permintaan itu, Hanung ditelpon oleh seseorang yang mengaku sebagai penggemarnya.
Baca Juga: Pesawat Latih TNI AL Jatuh di Selat Madura, 13 Kapal RI Dikerahkan
"Paginya, saya ditelpon orang tak dikenal, yang dengan sopan meminta saya untuk berjumpa. Katanya ngefans sama saya dan pengen kenalan," lanjutnya.
Akan tetapi, setelah ia cari tahu siapa penelpon tersebut, Hanung merasa tercengang.
Hingga dirinya merasa terancam hingga mengurungkan niatnya menggarap film tersebut.
"Setelah saya selidiki ternyata si penelpon seorang pensiunan tentara. Hati saya langsung mak jleb, perasaan saya gak enak. Mulai saat itu, saya memutuskan untuk mengurungkan niat membuat film tentang Munir, daripada nasib saya seperti sang Brigadir," imbuhnya.
Tak sampai disitu, Sutradara ternama ini teringat pada peristiwa pembunuhan terhadap Brigadir J.
Baca Juga: Biadab! Siswa SD Diperkosa Kepala Sekolah, TU hingga Tukang Sapu, Sang Ibu Mengadu ke Hotman Paris
Karena, menurut penuturan Hanung terdapat kesamaan pada kasus pembunuhan terhadap Brigadir J dan aktivis HAM Munir ini.
"Sampai hari ini kematian Munir Said Thalib, aktivis kemanusiaan, salah satu pendiri Kontras ( Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan ) masih jadi misteri," ungkapnya.
"Melihat tragedi Duren Tiga, saya jadi paham kalau keadilan sulit ditegakkan jika menyentuh aparat," imbuhnya.
Tak lupa sebagai dukungan moral terhadap peristiwa ini, Hanung mengajak pengikut di media sosial Instagramnya untuk memanjatkan doa untuk aktivis pejuang HAM tersebut.
"Buat cak Munir, saya titipkan doa. Semoga keadilan segera tiba buat sampean. Agar keluarga yang ditinggalkan tenang. Al Fatihah," pungkasnya.***
