Ejekan itu telah berhasil mengganggu ketenangan batin kita. Maka tujuan si pengejek telah tercapai.
Jika sebuah ejekan tidak mengandung nilai kebenaran, tidak dilontarkan oleh orang yang cukup mengenal kita dan tidak ada niat baik di belakangnya, maka mengapa kita harus merasa tersakiti?
Mengapa kita harus merasa marah?
Apakah perlu kita membuang waktu untuk membalas dendam?
Tersakitu atau tidak, itu adalah pilihan kita sendiri.***