Bentrokan di Jalur Gaza Terjadi Lagi, Pasca Tahanan Palestina Meninggal akibat Mogok Makan 86 Hari

3 Mei 2023, 13:33 WIB
Serangan udara Israel dilancarkan pada hari Selasa, 2 Mei 2023 tak lama setelah seorang tahanan Jihad Islam (faksi Palestina) meninggal dipenjara Israel karena mogok makan selama 86 hari.  /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Tentara Israel kembali lancarkan serangan udara di Jalur Gaza, Palestina pada Selasa, 2 Mei 2023.

 

Mereka menargetkan serangan ke lokasi faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza yang telah dikepung pesawat-pesawat tempur tentara Israel.

Serangan yang berasal dari rudal-rudal pesawat tempur tersebut menghasilkan ledakan yang sangat dahsyat dan mengerikan.

Baca Juga: Dampak Serangan Balasan Israel di Gaza, Infrastruktur Penting Rusak

Dalam laporan warga Kota Gaza, tentara Israel menembak beberapa rudal dengan pesawat model jet tempur.

Menghantam bangunan di Kota Gaza dan beberapa jalur lainnya. Kementerian Kesehatan Palestina belum memberikan informasi korban jiwa hingga saat ini.

Baik Tentara Israel dan pasukan Palestina saling baku hantam, tak lama setelah kematian seorang tahanan Palestina yang dipenjara Israel.

Warga Palestina tersebut bernama Khader Adnan, dirinya meninggal setelah mogok makan selama dua bulan atau 86 hari lamanya.

Baca Juga: 60 Situs Pemakaman Era Romawi Ditemukan di Jalur Gaza Utara

Layanan Penjara Israel (IPS) mengatakan Adnan adalah seorang anggota kelompok Jihad Islam (pasukan faksi Palestina).

Dirinya ditemukan tidak sadarkan diri dan dibawa ke rumah sakit, tetapi upaya untuk menyelamatkannya telah gagal.

Kematiannya telah memicu badai kecaman faksi-faksi pasukan Palestina, termasuk Jihad Islam.

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menyebutnya sebagai pembunuhan yang disengaja.

Baca Juga: Israel Serang Gaza, 10 Orang Tewas Termasuk Pemimpin Kelompok Militan dan 75 Terluka

Pria berusia 44 tahun berasal dari kota Arraba, sebelah barat Jenin.

Adnan memulai mogok makan sejak 5 Februari untuk memprotes penahanannya oleh otoritas Israel.

 

Pasal Nya dirinya berulang kali ditahan oleh pasukan Israel. Setiap kali ditahan Adnan selalu melakukan mogok makan untuk memprotes itu.

Bahkan pada tahun 2012, Adnan melakukan mogok makan selama 66 hari sebagai protes atas penahanannya.

Baca Juga: Setelah Serangan Udara Israel, Dua Sekolah PBB di Gaza harus Memindahkan Ribuan Pelajar ke Fasilitas Lain

Dirinya memaksa otoritas Israel untuk membebaskannya. aksi yang serupa juga dilakukan pada tahun 2015 dan 2018.

Menandakan bahwa Adnan sudah empat kali ditahan oleh tentara Israel, empat kali itu pula dirinya tidak makan hampir satu bulan lebih.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu

Tags

Terkini

Terpopuler