Hamas Siap Hadapi Perang Jangka Panjang: Serukan Resolusi OKI untuk Cabut Blokade Gaza

- 17 November 2023, 07:14 WIB
Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh menyerukan negara pemilik mandat dalam resolusi Arab-Islam segera merancang pembebasan 'agresi' dan 'blokade Gaza' disampaikan pada Kamis, 16 November 2023.
Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh menyerukan negara pemilik mandat dalam resolusi Arab-Islam segera merancang pembebasan 'agresi' dan 'blokade Gaza' disampaikan pada Kamis, 16 November 2023. /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Hamas mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mereka siap untuk menghadapi perang jangka panjang melawan Zionis Israel.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh pada Kamis, 16 November 2023 dengan menyebut bahwa resolusi Arab-Islam memiliki pengaruh kuat.

Pengaruh yang dimaksud adalah langkah untuk menghentikan agresi militer Israel.

Baca Juga: Hamas Terus Diburu Israel Tanpa Kompromi, Seakan Tak Ada Celah Untuk Berlindung

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi beberapa waktu lalu telah menghasilkan 31 resolusi paling keras.

Haniyeh menyambut baik resolusi-resolusi yang telah dihasilkan KTT Arab-Islam tersebut.

Serta menyerukan peran negara-negara yang diberi mandat untuk segera berdiskusi berdasarkan keputusan rapat untuk segera membuka blokade Gaza.

Baca Juga: Rektor UIN Ar-Raniry Desak Boikot Semua Produk Israel dan Negara yang Mendukungnya

“Segera hentikan agresi, mencabut pengepungan di Gaza, melindungi tempat-tempat suci, dan mewujudkan aspirasi rakyat kami untuk kebebasan, kembalinya dan kemerdekaan,” seru Haniyeh.

Ia juga menekankan pentingnya peran negara-negara yang tergabung dalam KTT Arab-Islam terutama yang diberi mandat, termasuk Indonesia.

“Lakukan pengumpulan cepat sebuah komite yang terdiri dari beberapa negara yang bertugas memantau pelaksanaan keputusan yang dikeluarkan oleh KTT tersebut,” tegasnya.

Baca Juga: Al Jazeera Jawab Tuduhan Israel Terhadap RS Indonesia: Bukan Terowongan Hamas, Itu Reservoir Air!

Dalam rekaman pidatonya, Ismail Haniyeh juga memuji tekad rakyat Palestina untuk terus bertahan memperjuangkan tanah air mereka.

Juga memuji koordinasi faksi-faksi perlawanan Palestina yang semakin membaik dalam memerangi penjajah Israel.

“Keberhasilan untuk membubarkan kemampuan tentara Israel dan melemahkannya di berbagai bidang,” pujinya.

Baca Juga: Ribuan Pekerja Palestina Dideportasi Israel dari Jalur Gaza

“Jika musuh menginginkan pertempuran yang panjang, kapasitas kita lebih panjang dari musuh kita, dan perlawanan kita akan menjadi kata penentu,” serunya.

“Ini perlawanan terlibat dalam konflik strategis dengan Zionis dan hanya (kami) akan muncul sebagai pemenang. " serunya.

“Ini juga adalah kemenangan yang dicapai oleh anggota perlawanan di Jalur Gaza,” tambahnya.

Baca Juga: Akibat Eskalasi Konflik Dengan Israel, 81 Warga Palestina Yang Terluka Dilarikan Ke Mesir Untuk Perawatan

Haniyeh juga mengungkapkan kebanggaannya pada para pahlawan Gaza tersebut, dengan menyamakannya seperti pejuang-pejuang Gaza sebelumnya yang telah gugur dan memperoleh kemenangan.

“Para pahlawan perlawanan sedang menulis halaman kejayaan mereka di Gaza! Sebanding dengan rekan-rekan mereka dalam hal kepahlawanan dan keberanian," ungkapnya dengan kagum.

"Mereka memberikan pukulan yang menyakitkan kepada kita atas kepahlawanan dan keberaniannya. Juga pada tentara musuh dan kendaraannya,” lanjutnya.

Baca Juga: Israel Serang Ambulan: Ismail Haniyeh ajak Dunia untuk Terus Ungkap Kemarahan Warga Gaza

“Dunia akan menyaksikan Brigade Al-Qassam dan faksi perlawanan mengalahkan pendudukan Israel di Gaza, seperti yang mereka lakukan 18 tahun lalu,” tegasnya.

Pernyataan di atas merujuk pada keluarnya Israel dari Gaza pada tahun 2005 lalu, mereka menyebut itu sebagai kemenangan besar.

“Mereka (Zionis) tidak akan menuai apa pun kecuali lebih banyak kegagalan, kekecewaan, dan kekalahan,” ungkapnya dengan berapi-api.

Baca Juga: Israel Gagal dalam Operasi Darat, kembali Incar RS Al-Quds di Gaza

“Penduduk Gaza dan kelompok perlawanan telah menggagalkan tujuan dan rencana musuh untuk mengungsi atau mengambil kembali sandera secara paksa,” akhirinya.

Disamping itu, saat ini kantor media Gaza menyerukan dan mendesak intervensi internasional untuk segera dilakukan demi melindungi komplek RS Al-Shifa.

Dimana terdapat 7.000 pengungsi, pasien terluka, staf medis, jurnalis dan bayi yang baru lahir tengah berjuang melawan kematian.

Baca Juga: 7 Kejahatan Perang Israel dan Pelanggaran Hukum Perang Terhadap Palestina

Israel dilaporkan menghancurkan semua kendaraan termasuk ambulan yang dapat memfasilitasi pasien untuk pindah ke Rumah Sakit lain.

Mereka tidak mengizinkan 7.000 dan bayi yang baru lahir untuk meninggalkan RS Al-Shifa, padahal RS itu tidak mengizinkan operasi militer apapun.

“Al-Shifa dan rumah sakit di Gaza adalah lembaga kemanusiaan, dan mereka tidak akan mengizinkannya digunakan sebagai panggung operasi militer,” ungkap media Gaza.

Baca Juga: Menlu Iran Tegaskan Agar Israel Segera Hentikan Perang di Gaza

"tentara Israel melakukan operasi pencarian dan pemeriksaan di dalam Rumah Sakit Al-Shifa, memindahkan jenazah para syuhada ke lokasi yang tidak diketahui. Pasukan pendudukan telah mengubah fasilitas tersebut menjadi barak militer."

“Kami menyatakan tekanan internasional untuk membebaskan kompleks Al-Shifa dari tentara Israel!" tegas pernyataannya.

"Memindahkan tentara dan tanknya, dan menolak narasi Israel tentang senjata yang ada di rumah sakit, dan menggambarkannya sebagai hal yang salah,” tambahnya.

Baca Juga: Genosida Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza: 500 Warga Palestina Meninggal

Selama berhari-hari, serangan dan blokade Israel telah menargetkan semua rumah sakit di Jalur Gaza utara.

Dengan menyertakan alasan adanya markas besar militan Hamas. Itu adalah sebuah klaim yang berulang kali dibantah oleh Hamas dan pejabat Palestina di Gaza.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x