PRIANGANTIMURNEWS - Dalam sebuah peristiwa yang mengguncang wilayah Gaza, sebanyak 81 warga Palestina dilaporkan terluka dan saat ini dirawat di Mesir sebagai hasil dari konflik yang terus berlanjut antara Palestina dan Israel. Para korban yang terluka ini adalah bagian dari gelombang kekerasan yang meletus kembali di wilayah tersebut.
Insiden tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah Gaza dan tepi Barat. Pasukan Israel dan kelompok bersenjata Palestina terlibat dalam bentrokan yang memicu serangkaian serangan udara, roket, dan tembakan.
Diketahui dari total 81 warga Palestina yang terluka, banyak dari mereka menderita luka-luka serius akibat serangan udara dan bentrokan di berbagai daerah di Gaza. Mereka segera dievakuasi ke rumah sakit di Gaza sebelum diangkut ke Mesir untuk perawatan medis yang lebih intensif.
Baca Juga: 120 Negara Menyetujui Gencatan Senjata di Gaza, 14 Negara Menolak
Otoritas Palestina telah meminta bantuan internasional dalam menangani krisis kemanusiaan ini, termasuk bantuan medis dan perlindungan bagi warga sipil yang terdampak. Mereka juga menekankan perlunya gencatan senjata segera untuk menghindari lebih banyak korban.
Sementara itu, komunitas internasional telah mengeluarkan seruan kepada kedua belah pihak untuk menghentikan kekerasan dan mencari solusi damai untuk konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel. Konflik ini telah berlangsung selama beberapa dekade dan menelan banyak korban jiwa serta menyebabkan penderitaan umat manusia yang tidak terhitung jumlahnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik keputusan Mesir pada Rabu 1 November 2023 untuk menerima 81 orang yang sakit dan luka-luka dari jalur Gaza untuk mendapatkan perawatan di Mesir.
Hal demikian merupakan yang pertama kalinya perbatasan Rafah dibuka untuk mengeluarkan warga Palestina yang terluka dan pemegang paspor asing sejak konflik antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas meletus pada 7 Oktober 2023.