PERIANGANTIMURNEWS - Google pecat 28 karyawan akibat keterlibatannya dalam protes terhadap Proyek Nimbus yang menyokong militer Israel.
Sebelum pemecatan terjadi pada Rabu, 17 April 2024. Para kritikus lebih dulu berpendapat bahwa Proyek Nimbus dapat menjadi sistem apartheid baru Israel.
Sebab proyek itu membantu militer Israel untuk mengumpulkan semua sumber data yang tersedia. Mencakup basis data dan sumberdaya.
Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Diblokir Google, Pasca Beri Bantuan 14 Miliar untuk Palestina
Bahkan termasuk sumber observasi langsung dari kamera jalanan dan juga dron yang merekam lingkungan.
Teknologi itu diciptakan oleh dua perusahaan besar Google dan Amazon asal California dan New York, Amerika Serikat (AS).
Benar-benar dapat memicu diskriminasi rasial dan pemindahan paksa secara sistematis yang dilakukan oleh militer serta pemerintah Israel.
Tepatnya menjadi menjadi lebih kejam, lebih berpola, dan lebih tersusun terhadap pengusiran dan genosida penduduk Palestina.
Baca Juga:Baca Juga: Google Search Terpopuler Sepanjang Tahun 2022 di Indonesia , Ada Apa Saja?