Wagub Uu Sebut di Bandung IRT dan Mahasiswa Terkena HIV/AIDS

30 Agustus 2022, 08:09 WIB
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum. /Dok. Pribadi/

PRIANGANTIMURNEWS - Menikah merupakan ibadah yang menjadi salah satu Sunnah Rasulullah SAW pun setiap ibadah pasti punya nilai kebaikan bagi yang menjalankannya.

Tujuan lain dari ibadah menikah, juga untuk menjauhkan diri dari zina. Terbukti perzinahan membawa banyak mudharat, mulai dari penyakit kelamin menular, hingga paling parah terjangkit penyakit HIV/ AIDS.

Miris akibat pergaulan bebas pasangan jenis membuat penomena HIV/ AIDS kini tengah menghebohkan masyarakat Kota Bandung Jawa Barat.

Baca Juga: Klasemen Persib Bandung Usai Mengalami Kalah Telak dari PSM Makasar, Kekalahan Ke 3 Bagi Budiman

Hal tersebut dibenarkan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung menyebut, fakta bahwa dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021, 11 persen diantaranya adalah Ibu Rumah Tangga (IRT).

Salah satu pemicunya adalah suami yang melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan pekerja seks. Selain IRT, 6,9 persen atau 414 kasus terjadi pada mahasiswa.

"Sekarang kan sedang viral di Bandung ternyata ibu- ibu banyak yang kena HIV/ AIDS. Kedua, anak- anak muda banyak juga yang kena," kata, Wakil Gubernur Jabar, UU Ruhzanul Ulum Selasa 30 Agustus 2022.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Hari Ini Selasa 30 Agustus 2022, Hindari Sikap Kasar Terhadap Pasangan

Uu menegaskan bahwa dalam agama, khusunya Islam, perzinahan memang sangat dilarang.

"Perzinahan sangat dilarang. Maka pernikahan atau voligami bisa menjadi solusi untuk memelihara sesorang dari perbuatan zina."ujarnya.

Selain itu, upaya lainnya, sosialisasi, penyuluhan, 'sex aducation', atau pendidikan terkait sekxs harus lebih serius diberikan kepada generasi muda agar terhindar dari perbuatan terlarang itu.

"Allah SWT tidak akan membuat sebuah larangan kecuali kalau dilaksanakan akan mendapatkan kemudharatan, kemafsadatan, kepayahan, kerugian,"ujar, UU melalui pesan WhastAppnya.

Baca Juga: Persib Bandung dan Para Pendukungnya Harus Mengakui Keunggulan PSM Makassar

Tambah, Uu, begitu juga Allah SWT tidak akan mengimbau melaksanakan sesuatu apakah itu ibadah Sunnah, wajib, kecuali kalau dilaksanakan ada manfaat, mashlahat, kebarokahan, juga kebaikan, termasuk menikah tujuannya ibadah dan berpoligami tujuannya juga ibadah.

"Nah menurut saya disamping harus ada pemahaman tentang bahaya HIV/ AIDS, kemudian juga tentang pendidikan sekxs terhadap masyarakat dan juga penyuluhan dari pemerintah tentang HIV/ AIDS, masyarakat sendiri harus mempunyai keberanian untuk bersikap,"ujar, Uu.

Maka untuk anak muda, saran Panglima santri Jabar, apabila sudah tidak kuat ingin menyalurkan hasrat birahinya segerakanlah menikah.

"Hasrat sexsual memanglah hal biologis yang juga manusiawi. Akan tetapi tetap harus disalurkan dengan cara yang benar sesuai syariat agama."kata, Uu.

Baca Juga: Penting Bagi Orang Yang Sadar: Inilah Cara Yang Ampuh Agar Dapat Membersihkan Hati dari Penyakit Hati

Uu menyinggung soal di era digital, mudah ditemui konten- konten yang menarik perhatian mata dan membangkitkan hasrat seksual.

"Sisi lain kecanggihan teknologi juga memudahkan akses generasi muda yang ingin nakal berselancar menemukan hal- hal berbau memancing hasrat."ujar, Uu.

Uu juga mendorong keluarga di Jabar agar memberikan dukungan bila ada anak di keluarganya yang ada keinginan menikah, maka didukung saja ketimbang terjadi hal yang tidak diharapkan di luar pernikahan.

"Saya berharap kepada anak- anak muda kalau kebelet kawin saja, orang tua memberikan dukungan jangan dihalang- halang, kalau dihalang semacam itu, khawatir lebih parah lagi dampaknya." katanya.

"Nikah muda juga belum tentu sengsara, berantakan, apalagi kalau nikahnya niatnya ibadah. Sekalipun sedang kuliah, atau belum dapat kerja atau lainnya kalau sudah kebelet ya bagaimana," kata, Uu.

Selanjutnya, melihat fenomena kaum Ibu Rumah Tangga (IRT) yang juga banyak tertular HIV/ AIDS, maka salah satu solusinya adalah agar suami tidak 'jajan sembarangan.

Baca Juga: Penting Bagi Orang Yang Sadar: Inilah Cara Yang Ampuh Agar Dapat Membersihkan Hati dari Penyakit Hati

Adapun bila suami tidak cukup dengan satu pasangan maka agama pun mengizinkan suami berpoligami, dengan syarat dan sejumlah catatan besar seperti harus mampu adil dan bijaksana.

"Dari pada seolah- olah dia suami tidak suka begitu, tapi akhirnya kena HIV/AIDS ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil kenapa tidak?

"Makanya dari pada ibu kena (HIV/ AIDS) sementara ketahuan suami seperti itu mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami,"kata, Uu.

Oleh karena itu menurut Uu, sosok suami harus mampu berkomunikasi dengan istrinnya kalau memang merasa punya kemampuan untuk berpoligami.

Namun, kembali Uu mengaskan jika pernikahan harus dengan niat ibadah, apalagi nikah punya sejumlah kaidah, seperi kaidah menjaga turunan, hingga menjaga kehormatan.

"Kalau perlu, masyarakat ingin nikah tidak ada biaya kenapa tidak, saya akan konsultasi dengan pak Gubernur untuk ada program nikah masal."kata, Uu.

"Kita kan pemerintah harus respon terhadap keinginan masyarakat, kalau perlu Pemprov mengadakan nikah masal bagi yang tidak punya biaya," ujarnya.

Uu juga mengungkap bahwa kunci sukses rumah tangga adalah rasa saling memahami antara suami dan istri.

"Dalam rumah tangga tidak ada manajemen yang pasti, hanya suami memahami istri, lalu istri memahami suami, termasuk memahami kebutuhan suami," ujarnya.***

Editor: Agus Kusnadi

Tags

Terkini

Terpopuler