PRIANGANTIMURNEWS – Badan Kesehatan BMJ Global Health baru-baru ini menerbitkan sebuah studi yang mencengangkan.
Mereka menulis tentang kemungkinan lebih dari 1 milyar anak muda akan menjadi tuli atau kehilangan indra pendengaran.
Hal ini disebabkan oleh kebiasan anak muda di era milenal yang sering mendengarkan musik terlalu keras.
Baca Juga: Purna Bakti, Lepas Sambut Wali Kota Tasikmalaya
Ini menyebabkan gangguan pendengaran bahkan sampai kehilangan pendengaran secara permanen.
Hal ini diperburuk oleh kebiasaan anak muda yang sering menggunakan headphone atau headset.
“Paparan praktik mendengarkan yang tidak aman dari penggunaan PLD (headphone) secara sukarela dan kehadiran di tempat hiburan yang keras lazim di kalangan remaja dan dewasa muda,” tulis BMJ dalam laporannya.
“diperkirakan bahwa 0,67-1,35 Milyar remaja dan dewasa muda di seluruh dunia dapat beresiko kehilangan pendengaran akibat praktik ini,”
Baca Juga: Aksi Nekat Seorang Perempuan Terobos Iring Iringan Presiden Jokowi
BMJ juga menyerukan pemerintah untuk mempropogandakan jargon “safe listening” atau mendengarkan yang aman di kalangan anak muda.
Ini bertujuan untuk mengurangi resiko tuli yang membayangi kaum muda.
Lanjut, badan kesehatan dunia (WHO) dalam datanya menyebutkan bahwa 430 milyar orang diseluruh dunia saat ini kehilangan indera pendengaran.
BMJ menyebutkan bahwa kemungkinan ini bukan tanpa alasan.
Sebab, anak muda biasanya mendengarkan musik menggunakan headphone atau di tempat hiburan dengan volume lebih dari 105 dB bahkan 115 dB.
Padahal, batas volume yang aman untuk mendengarkan musik adalah 80 dB untuk orang dewasa dan 75 dB untuk anak-anak.
Besaran volume rata-rata tersebut hampir dua kali lipat lebih besar dari jumlah batas volume yang aman.***