Peristiwa Penting Islam dan Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah

20 Juni 2023, 09:00 WIB
Setiap hari di awal bulan Dzulhijjah bertepatan dengan momen bersejarah umat Muslim mulai tanggal 1 hingga 10 Dzulhijjah (Idul Adha)./pixel /

PRIANGANTIMURNEWS - Bulan Dzulhijjah menjadi salah satu bulan hijriah yang memiliki banyak peristiwa penting dan besar dalam sejarah Islam.

Terhitung tanggal 1 Dzulhijjah hingga 10 Dzulhijjah (hari raya Idul Adha), masing-masing bertepatan dengan peristiwa atau memiliki keutamaan yang besar.

Bahkan Rasulullah SAW pun menganjurkan dan biasa untuk berpuasa di sembilan hari menjelah Idul Adha tersebut.  

Baca Juga: Umat Muslim Wajib Tahu, Ini Keutamaan 6 Amalan di Bulan Syawal

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah,

"Pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." (HR Abu Daud).

Tiga puasa di bulan Dzulhijjah tersebut sangat memiliki nilai ibadah sunnah yang utama karena bertepatan dengan peristiwa besar dan memiliki banyak keutamaannya.

Baca Juga: Ini Cara Menggapai Keutamaan Malam 'Seribu Bulan' Menurut KH Cecep Iwan Ridwan

Puasa Dzulhijjah dimulai sejak tanggal 20 - 26 Juni 2023, Sementara Puasa Tarwiyah pada tangal 27 Juni 2023 dan Puasa Arafa pada tanggal 28 Juni 2023.

Sementara Muhammadiyah, bersel satu hari lebih cepat dibandingkan dengan tanggal yang ditetapkan pemerintah Indonesia.

Berikut adalah sejarah peristiwa penting dalam sejara Islam yang bertepatan di awal Bulan Dzulhijjah serta keutamaannya:

Puasa Dzulhijjah

Puasa Dzulhijjah adalah puasa tujuh hari di awal bulan Dzulhijjah, bertepatan dengan beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Tanggal 1 Dzulhijjah: Merupakan hari ketika  Allah SWT mengampuni Nabi Adam AS di wilayah Arafah.

Baca Juga: Beberapa Keutamaan Malam Nuzulul Qur'an yang Wajib Diketahui

Allah SWT mengampuni kesalahan terdahulu Nabi Adam AS, berpuasa di hari tersebut menandakan pengampunan dosa untuk umat Muslim

Tanggal 2 Dzulhijjah: Merupakan hari ketika Allah SWT mengabulkan doa Nabi Yunus yang berada di perut ikan nun dan mengeluarkannya.

Berpuasa di hari tersebut memiliki makna beribadah dan berpuasa satu tahun penuh tanpa maksiat.

Tanggal 3 Dzulhijjah: Allah SWT mengabulkan doa Nabi Zakaria AS yang meminta keturunan. Melaksanakan puasa di hari tersebut, Allah senantiasa mendengar doa yang hambanya panjatkan.

Tanggal 4 Dzulhijjah: Allah SWT melahirkan Nabi Isa AS dari rahim Maryam yang suci yang penuh mukjizat.

Berpuasa dihari tersebut Allah SWT senantiasa akan mengumpulkan bersama orang-orang mulia di hari kiamat nanti dan dihilangkan kesusahannya.

Tanggal 5 Dzulhijjah, Allah SWT melahirkan Nabi Musa AS dan memuliakan munajatnya. Allah SWT senantiasa mencabut kemunafikan dan siksa kubur dari Muslim yang berpuasa di hari tersebut.

Baca Juga: 5 Keutamaan Shalat Dhuha, Beserta Penjelasan dan Niatnya

Tanggal 6 Dzulhijjah: Allah SWT membukakan pintu kebaikan untuk semua Nabi. Allah SWT memandang mereka yang berpuasa di hari tersebut penuh rahmat dan kasih sayang.

Tanggal 7 Dzulhijjah: Allah SWT mengunci pintu neraka jahanam dan tidak dibuka hingga tanggal 10 Dzulhijjah berakhir.

Muslim yang melaksanakan puasa Dzulhijjah di hari tersebut senantiasa dihindarkan dari 30 pintu kemaksiatan dan kerusakan. Serta dibukakan 30 pintu kemudahan.  

Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah.

Muslim yang melaksanakan Puasa tersebut mendapatkan keistimewaan besar dari Allah SWT yakni dihapuskan dosa-dosanya setahun yang lalu.

Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa terakhir di awal bulan Dzulhijjah. Jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Memiliki beberapa fadillah, diantaranya adalah:

1. Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan pada kehidupannya.
2. Melapangkan rezekinya.
3. Allah SWT jamin kehidupan rumah tangganya.
4. Dibersihkan dari segala dosa dan kesalahan dimasa lampau.
5. Allah SWT melipatgandakan amal dan ibadah mereka.

6. Dimudahkan ketika dijemput ajal.
7. Diterangi alam kuburnya.
8. Diberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.
9. Diselamatkan dari kehinaan di dunia, serta dinaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.

Baca Juga: 5 Keutamaan Melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh, Salah Satunya: Seperti Puasa Sepanjang Tahun

Semua rangkaian peristiwa dan keutamaan tersebut disambung dengan Hari Raya Idul Adha.

Merupakan titik tertinggi tauhid Manusia yang Allah SWT tunjukkan dalam persitiwa penyembelihan Nabi Ismail AS oleh Nabi Ibrahim AS.

Dengan perintah Allah untuk mengganti Nabi Ismail AS dengan kambing, maka lahirlah tradisi berkurban yang merupakan simbol dari perayaan Idul Adha.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler