Dalam peristiwa Isra, Nabi Muhammad SAW diberangkatkan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina.
Sedangkan dalam peristiwa Mi’raj, Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit ke-7 sampai ke sidratul muntaha yang merupakan tempat tertinggi.
Hal tersebut sebagaimana Firman Allah swt. yang artinya,
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” QS. Al-Isra (17):1.
Baca Juga: Merinding! Peneliti Satwa Liar Ungkap Alasan Buaya Antar Jasad Balita Ke Tepi Sungai
Peristiwa Isra Mi’raj merupakan peristiwa penting dan berharga karena pada peristiwa tersebut Nabi Muhammad mendapatkan perintah shalat yang merupakan perintah langsung dari Allah Swt.
Bagi umat Islam, mengimani peristiwa Isra dan Mi’raj serta mengerjakan shalat lima waktu adalah wajib.
Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai amalan khusus bulan rajab, sebagai muslim kita tetap perlu mengimani peristiwa agung itu, dan senantiasa berlomba-lomba dalam mengerjakan kebajikan serta menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang.***