Itikaf  di 10 Hari Terakhir Ramadhan,  Ini Arti,  Tata Cara, Syarat dan Hal yang Membatalkan

- 11 April 2023, 08:30 WIB
  Seorang muslim perempuan diperbolehkan beritikaf saat malam lailatul qadar dengan syarat izin suami dan bersama keluarga mereka
Seorang muslim perempuan diperbolehkan beritikaf saat malam lailatul qadar dengan syarat izin suami dan bersama keluarga mereka /pixabay/

PRIANGANTIMURNEWS - Umat muslim akhirnya memasuki 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan. Serta merupakan waktu itikaf terbaik yang diriwayatkan.

 

Merupakan waktu itikaf terbaik, karena bertepatan dengan malam lailatul qadar atau amalan yang lebih baik dari 1000 bulan.

Kendati demikian, itikaf adalah amalan sunnah yang artinya tidak dilaksanakan pun tidak memiliki dosa.

Baca Juga: 7 Keistimewaan Lailatul Qadar, Malam yang Lebih Baik dari 1000 Bulan

"Ibnul Muadzir rahimahullah ta'ala mengatakan,"Para ulama sepakat bahwa hukum melaksanakan itikaf adalah sunnah,

bukan, wajib, kecuali jika seseorang diwajibkan bagi dirinya, yakni dengan bernazar untuk melaksanakan itikaf," (Al-Mughni 4'456)

Hanya saja, Rasulullah SAW menekankan agar Muslim tidak melewatkan malam tersebut untuk beritikaf.

Baca Juga: Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar, Salah Satunya Tenang, Tidak Ada Gerak Angin

Itu karena malam tersebut lebih baik daripada 83 tahun 4 bulan umur manusia.

 

"Nabi SAW melakukan itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau wafat. Kemudian istri-istri beliau beritikaf sepeninggal beliau." (HR Bukhari dan Muslim)

Makna dan arti itikaf

Secara bahasa, itikaf memiliki arti 'akafa yang berarti memenjarakan atau mengisolasi diri.

Mengarah kepada makna berdiam diri di masjid dengan memfokuskan aktivitas amal dan mendekatkan diri dengan Allah SWT.

Secara Syari, itikaf memiliki makna menetap di masjid dengan niat yang khusus dan tata cara tertentu (Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyah 2/1699)

Apabila diartikan, itikaf adalah penyerahan diri pada Allah SWT secara utuh di dalam masjid untuk beribadah.

Baca Juga: Tiga Amalan yang Dikencangkan Rasulullah SAW Menjelang Akhir Ramadhan dan Malam Lailatul Qadar

Tata cara itikaf

Pertama, al yang paling utama ketika akan melakukan itikaf di masjid adalah membaca niat beritikaf:

“Nawaitul I'tikaf Lillahi Ta’ala”

Kedua adalah berwudhu, dan membersihkan segala najis dan hadas sebelum memasuki masjid.

 

Ketiga, berdiam diri dengan melakukan dzikir, tafakkur, bertasbih dan yang paling utama adalah membaca AlQuran serta berdoa

Keempat, jauhi segala hal yang tidak bermanfaat ketika beritikaf. Seperti banyak mengobrol dan bermain-main di masjid.

Baca Juga: Malam Lailatul Qadar yang Istimewa Sangat Dinanti Umat Muslim, Begini Cara Meraihnya!

Syarat itikaf

1. Beragama Islam.

2. Mumayiz (sehat akal, dapat membedakan haq dan batil).

3. Dilaksanakan di Masjid.

4. Niatkan hanya untuk Allah SWT.

5. Suci dari Hadas dan Najis.

6. Bagi perempuan, harus memiliki izin suami dan/atau wajib bersama keluarga (tidak sendiri).

Hal yang membatalkan itikaf

1. Berhubungan intim suami-istri (Al-Baqarah [2]: ayat 187)

2. Meninggalkan masjid tanpa alasan kuat dalam syariah. Beberapa kondisi diperbolehkan seperti hendak mengambil makanan.

3. Ghibah dan memfitnah orang lain ketika beritikaf.

4. Mabuk dan Syirik.***

 

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Youtube Yufid.TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x