Indonesia Termasuk 35 Negara di Dunia Paling Rawan Risiko Bencana

4 Maret 2021, 10:12 WIB
Konferensi Pers Presiden Jokowi /Sekretariat Presiden Republik Indonesia /

PRIANGANTIMURNEWS – Indonesia merupakan salahsatu negara yang mengalami bencana bertubi-tubi dalam kurun waktu satu tahun.

Hal ini menyebabkan, Indonesia masuk dalam 35 negara paling rawan risiko bencana di dunia.

Teritung dari Februari 2020 sampai Februari 2021, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sedikitnya ada 3.253 bencana di Indonesia, dari bencana hidrometeorologi hingga bencana geologi.

Baca Juga: PPK Kemayoran Sediakan Layanan Vaksinasi Covid-19 Secara Drive Thru

Selain itu, di tambah dengan adanya bencana wabah penyakit virus corona yang belum sepenuhnya bisa diminimalisir.

Dilansir priangantimurnews.com dari Instagram pribadi, Ir.Joko Widodo Presiden Republik Indonesia saat ini, menyampaikan empat hal dalam penanggulangan bencana dalam Rakornas Penanggulangan Bencana tahun 2021 di Jakarta, Rabu, 03 Maret 2021.

“Saya kembali mengingatkan agar dalam mengurangi risiko, aspek pencegahan dan mitigasi bencana harus diutamakan sebagai langkah pertama,” tulis Jokowi – sapaan akrabnya – dilaman Instagram.

Baca Juga: 3 Menteri Muda RI Diskusi Tentang Pengelolaan Cagar Budaya dan Sea Tourism Indonesia

Jokowi juga menjelaskan, meskipun Pemerintah memang sudah memiliki Rencana Induk Penanggulangan Bencana 2020-2024, sebagai warga negara yang baik kita tidak boleh berhenti dengan rencana besar dalam jangka panjang saja, yang paling utama adalah pelaksanaannya.

Pelaksanaan dalam rencana penanggulangan bencana sebelum bencana itu terjadi bisa dilakukan dengan misalnya, standar bangunan tahan gempa fasilitas umum dan fasilitas sosial, harus dikawal dan diikuti dengan audit ketahahanan bangunan agar sesuai dengan standar.

Langkah kedua, kebijakan yang terintegrasi dari hulu sampai ke hilir, tidak ada yang namanya ego sektoral dan ego daerah dalam penanganan bencana.

Baca Juga: Pengadilan Kriminal Internasional Mulai Lakukan Penyelidikan terhadap Kejahatan Perang Israel atas Palestina

Ego sektoral dan ego daerah harus dijauhkan saat terjadi bencana, pemerintah pusat dan pemerintah daerah sebaiknya berkolaborasi untuk selalu bersama-sama dalam menanggulangi bencana yang terjadi baik itu bencana alam ataupun non alam. Semuanya saling mengisi, saling menutupi.

Langkah ketiga, manajemen tanggap darurat serta kemampuan melakukan rehabilitas dan rekonstruksi yang cepat.

Dalam menanggulangi bencana yang terpenting adalah melakukan rehabilitas dan rekontruksi dengan cepat agar tidak terjadi korban dalam bencana tersebut.

Baca Juga: Kabar Gembira, 1.220 Tenaga Honorer di Garut Diangkat Jadi Pegawai PPPK

Manajemen tanggap darurat juga sangat diperlukan dan dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana berkolaborasi dengan seluruh elemen yang terikat bencana.

Terakhir, edukasi dan literasi kepada masyarakat terkait dengan kebencanaa harus terus-menerus diingatkan yang ditingkatkan.

Edukasi dan literasi tersebut dapat dilakukan mulai dari keluarga seperti rutin melakukan simulasi bencana di daerah-daerah yang rawan bencana agar warga semakin siap menghadapi bencana.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Instagram@Jokowi

Tags

Terkini

Terpopuler