PRIANGANTIMURNEWS - HUT ke-2 Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) dibuka dengan kesenian tradisional tarian Jaranan.
Perayaan HUT tersebut diseleenggarakan dengan nama Content Creator Day 2021.
Disambut dengan tari tradiaional Jaranan menyambut kehadiran Content Creator Day 2021 dari seluruh Indonesia
Baca Juga: CEO PRMN Ungkap Sejarah Berdirinya Pikiran Rakyat Media Network
Tari Jaranan merupakan kesenian daerah yang berasal dari berbagai daerah, termasuk Jawa Tengah.
Ciri khas dari kesenian ini adalah penari yang menaiki kuda tarian yang terbuat dari anyaman bambu.
Tarian yang kaya akan nilai seni yang kental dengan kesan magis dan nilai spiritual.
Baca Juga: Puncak Acara HUT PRMN Ke-2, Digelar Meriah, Ada Acara Potong Tumpeng Dari SEO PRMN Agus Sulistriyono
Di Jawa Tengah tarian Jaranan sangat dikenal sebagai kesenian tradisional yang disuguhkan di acara hajatan dan event-event budaya.
Tari Jaranan adalah kesenian tari tradisional yang dimainkan oleh para penari dengan menaiki kuda tiruan yang tebuat dari anyaman bambu.
Selain kaya akan nilai seni dan budaya, tarian ini juga sangat kental akan kesan magis dan nilai spiritual.
Baca Juga: Robert Rene Albert: PERSIB Siap Main dan Targetkan Kemenangan
Tari Jaranan ini merupakan kesenian yang sangat terkenal di Jawa Timur, di beberapa daerah di Jawa Timur kesenian jaranan ini masih tetap hidup dan di lestarikan.
Dari infromasi yang dihimpun dari berbagai sumber satu cerita legenda yang sudah tersebar di masyarakat, tarian ini menceritakan tentang pernikahan Klono Sewandono dengan Dewi Songgo Langit.
Tarian ini disebut merupakan warisan nenek moyang dan berkembang.
Baca Juga: Emil Sebut Dihari Jadi PRMN ke 2 Mendapat Dua Kebahagiaan
Tari Jaranan kepang atau disebut juga Jathilan merupakan salah satu dari jenis tarian kuda lumping di Indonesia.
Kata Jaranan disebut dari penari yang mengenakan properti berupa jajaran (kuda) yang terbuat dari anyaman bambu yang lengkap dengan pecut.
Momen yang ditunggu dari tarian Jajaran adalah saat para penari kesurupan lantas tidak sadarkan diri atau mendem.***