Subsidi BBM Capai 19 Juta Per Mobil, Luhut Dorong Pengunaan Kendaraan Listrik

13 Juli 2022, 15:43 WIB
Luhut mendorong agar masyarakat bisa serempak menggunakan kendaraan listrik agar subsidi bisa dialokasikan pada hal lain. /Maritim.go.id/

PRIANGANTIMURNEWS- Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut tingginya konsumsi BBM di sektor transportasi menjadi kendala pemerintah dalam mengalokasikan subsidi.

Menurutnya, dengan harga BBM sekarang, subsidi BBM untuk kendaraan roda empat mencapai Rp 19,02 juta per tahun per satu mobil. Sementara untuk sepeda motor diperkirakan mencapai Rp 3,17 juta per tahun per motor.

Oleh karena itu, Luhut menekankan bahwa penggunaan produk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB)/Battery Electric Vehicle (BEV) produksi dalam negeri merupakan salah satu hal penting dalam transformasi ekonomi yang lebih hijau.

Baca Juga: FAKTA KASUS SUBANG: Saksi Berbohong Tidak Ditangkap Polisi, Simak Penjelasannya

"Melalui gambaran data tersebut, sekali lagi saya tekankan, perlu adanya niat, tekad, dan komitmen yang kuat dari seluruh stakeholder, baik dari pemerintah maupun dari seluruh lapisan masyarakat, agar penggunaan BEV dapat segera dioptimalkan,” ujar Luhut.

Pemerintah saat ini, sangat serius dalam menyediakan berbagi regulasi untuk mendukung terciptanya eksosistem BEV.

Beberapa aspek yang didorong antara lain aspek teknis, aspek insentif, hingga kepada aspek pembiayaan.

Baca Juga: Bursa Transfer: Robert Lewandowski Lebih Laris Ketimbang Cristiano Ronaldo

Aspek-aspek tersebut diharapkan mampu menciptakan efek supply dan demand dalam ekosistem BEV, sehingga transformasi dapat berjalan sesuai dengan harapan semua pihak.

“Dalam dua tahun terakhir ini telah terjadi peningkatan investasi dan produksi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL BB) yang cukup signifikan, baik roda dua, roda empat atau lebih, beserta industri penunjang lainnya. Investasi dan produksi ini tentunya harus dibarengi dengan aspek peningkatan konsumsi BEV itu sendiri, sehingga cita-cita terwujudnya industri BEV yang tangguh di dalam negeri dapat segera terpenuhi,” kata Luhut.

Pemerintah saat ini menargetkan pengurangan 41 persen jejak karbon pada tahun 2030, dan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Luhut menegaskan bahwa target tersebut tentunya memerlukan dukungan dari berbagai pihak dalam pencapaiannya.***

Editor: Galih R

Sumber: maritim.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler