4 Penyebab Udara Terasa Panas, Walau Musim Hujan, Ini Penjelasan BMKG

17 Januari 2023, 07:30 WIB
Ulistrasi kondisi suhu maximum di Indonesia /Tangkap layar instagram @infobmkg /


PRIANGANTIMURNEWS - Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang hanya memiliki dua musim hujan dan panas.

Namun, sadarkah jika musim hujan yang masuk di Bulan Januari 2023 kali ini berbeda? Hujan tapi udara terasa panas.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan terkait peristiwa tersebut dimana walau saat hujan terasa begitu dingin, tetapi sebenarnya udara terasa panas.

Baca Juga: Perusahaan Milik Bill Gates, Microsoft Terapkan Kebijakan Cuti Tak Terbatas Bagi Karyawan

Saat beberapa hari tertentu sampai menempati peringkat teratas suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada 2023.

Tercatat, suhu udara siang hari saat bulan Januari. Menyimpulkan angka terbesar suhu udara yang terukur mencapai 34 derajat celcius di beberapa tempat di Indonesia.

Dimana pada tanggal 12 Januari 2023 lalu menjadi yang tercatat sebagai hari terpanas pekan ketiga Januari dengan suhu maksimum harian mencapai 35,4 derajat celcius.

Bahkan, dua lembaga sains federal mengumumkan pada tahun 2022 yang lampau adalah salah satu tahun terpanas yang pernah dialami bumi semenjak tahun 1880.

Baca Juga: Update COVID-19 di China, Dua Bulan Terakhir Hampir 60 Ribu Warga China Tewas, Ini Penyebab Lonjakannya

Pada tahun lalu dilaporkan panas lautan melonjak dan membuat lapisan es laut di Antartika mencair ke rekor yang terendah. Mengalami panas yang terus menerus di tengah perubahan iklim.

Tercatat di Indonesia sendiri saat musim kemarau tahun 2022, suhu maksimum yang terukur selama periode Mei tertinggi mencapai 36,1 derajat celcius.

D antara hal tersebut, yang menjadi penyebab Indonesia mengalami suhu udara panas meski tengah mengalami musim penghujan diantaranya disebabkan oleh empat hal berikut:

1. Berkurangnya Tutupan Awan
Awan yang menutupi kepulauan Indonesia mulai berkurang di sebagian wilayah.

Di antaranya meliputi wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara yang terjadi hanya sedikit kondisi cuaca berawan. Tentu ini penyebab suhu menjadi lebih panas di beberapa wilayah tersebut.

Baca Juga: Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur Kembali Erupsi, Hingga Banjir Lahar Dingin yang Mencekam

2. Radiasi Matahari yang Optium Mencapai Permukaan
Radiasi Matahari juga telah menjadi penyebab panasnya suhu Indonesia.

Kala itu, radiasi dari Matahari ada pada tahap maksimum serta mencapai permukaan Bumi.

3. Terjadinya Jeda Hujan
Termasuk salah satunya adanya jeda hujan dibeberapa wilayah, meskipun masih pada status musim hujan.

Pada awal hingga pertengahan bulan Januari, sebagian besar wilayah Indonesia masih sering hujan.

Akan tetapi, beberapa wilayah tercatat sudah tidak mengalami hujan lebih dari 6 hari. Seperti dibeberapa kawasan Kalimantan dan Papua.

Baca Juga: Gara-gara Cemburu, Seorang Karyawan PDAM Probolinggo Membunuh Rekan Kerjanya

4. Terjadinya Blocking Monsun Asia
Adanya gangguan sirkulasi Monsun Asia. Monsun Asia sendiri adalah angin yang bergerak dari arah barat dengan membawa massa udara.

Jeda hari hujan (dry spell) dan berkurangnya tutupan awan (less cloudiness) di Pulau Jawa dan sekitarnya disebabkan adanya blocking Monsun Asia.

Sering munculnya pusaran angin (vortex) di Samudera Pasifik bagian barat di Laut Cina Selatan serta di barat daya Sumatera, menyebabkan aliran massa udara lembab dari utara terhambat.

Akhirnya, udara kering dari selatan lebih dominan pengaruhnya di bagian selatan Indonesia.

Perlu diketahui, bahwa saat suhu udara yang panas dan dingin bertemu. Fenomena bencana yang rawan terjadi adalah puting beliung. Itu sebabnya, fenomena tersebut akhir-akhir ini terjadi.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Instagram @infobmkg

Tags

Terkini

Terpopuler