PRIANGANTIMURNEWS - Dipandang sudah tua kurang layak di pergunakan. Komando Daerah Militer (Kodam) Jayakarta ajukan bantuan pengadaan mobil operasional 56 milyar.
Hal itu dibenarkan Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Untung Budiharto, benar Kodam Jaya meminta dana hibah 56 milyar.
"Kita minta 56 milyar untuk pengadaan mobil dinas operasional kepada Pemprov DKI Jakarta, hanya dikasih Rp11 miliar."dikutip PRIANGANTIMURNEWS.pikiran-rakyat.com dari @infokomando.official Sabtu 21 Januari 2023.
Baca Juga: Penyelundupan Miras Jenis Ciu Digagalkan Polsek Kawalu di Tasikmalaya, 6 Dus Miras Diamankan
Kata Maiyjen Untung, kita minta Rp 56 miliar cuman dikasih Rp11 miliar. Yaudah kita kecilin kualitasnya, kalau dulu Nisan X Trail sekarang Kijang lah.
Untung mengatakan alasan meminta dana hibah kepada Pemprov DKI untuk pengadaan mobil dinas operasional karena usia mobil yang sudah tua.
“Karena mobil dinas sudah tua tua sekarang kita ajukan mobil. Kodam Jaya itu terakhir 2014, mobilnya sudah tua-tua,” kata, Kodam Jayakarta Mayjen TNI Untung.
Pihaknya tidak hanya meminta dana hibah ke Pemprov DKI, tetapi juga Pemprov Banten dan Pemprov Jawa Barat (Jabar).
Baca Juga: Gila! Ini Dia Mobil Termurah Di Indonesia. Seharga Motor ?
Kita dapat dari TNI Angkatan Darat satu tahun satu atau dua kendaraan operasional. Tahun ini hanya tiga unit untuk seluruh Kodam.
"Sementara Anggota Kodam ada 16.000, satuannya 10 Batalyon, 10 Kodim, dua Korem, tiga Brigade Makodam,” kata, Mayjen TNI Untung.
Anggaran pertahanan Indonesia hanya di kisaran 0,6 persen - 0,7 persen sesuai perhitungan Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) yang dinilai sangat kurang.
Padahal TNI, kan bangun juga tapi itu pasti kedodoran (untuk pemeliharaan). Makanya, Komandan itu pasti berinovatif untuk memelihara pasukannya.
"Sementara anggaran yang paling gede itu di masing-masing pemerintah daerah."ujarnya.***