Keluarga Penderita Kelumpuhan di Lebak Banten, Butuh Bantuan Dermawan dan Perhatian Pemerintah

13 Januari 2024, 07:00 WIB
Keluarga yang mengalami kelumpuhan di Kabupaten Lebak berharap bantuan dermawan dan pemerintah untuk meringankan beban ekonomi mereka/ANTARA/Mansyur /

PRIANGANTIMURNEWS - Satu keluarga warga Kampung Cihuni, Desa Curug panjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak Banten, tengah mengalami musibah kelumpuhan yang menimpa enam anggota keluarga.

Saepul (55), sebagai tulang punggung keluarga, berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sementara keluarga berharap adanya bantuan dari para dermawan dan pemerintah.

Erni, seorang warga setempat, menyatakan prihatin melihat kondisi keluarga tersebut.

Baca Juga: Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, Dinyatakan Lumpuh Total, Ini penjelasan Dirjen WHO!

"Mereka cukup prihatin, dikarenakan yang mengalami kelumpuhan ada 6 orang dan hanya satu orang yang menjadi tulang punggung keluarga," ungkap Erni, warga RT 09 RW 02 Kampung Cihuni, pada Jumat 12  Januari 2024.

Kelumpuhan tersebut menimpa istri Saipul, Ela (55), anaknya Edi (25), dan adik ipar Saepul, yaitu Sumantri (34), Misro (50), Rohman (40), Maman (37), serta Rohmat (35).

Semua tinggal dalam satu rumah panggung dan menghadapi kesulitan besar dalam berjalan serta bergerak pada bagian kaki, tangan, dan punggung.

Baca Juga: Israel Bunuh 11 UNRWA PBB dan 30 Siswa, Kecam Bantuan Kemanusiaan Terhadap Gaza

Saepul, yang bekerja sebagai buruh serabutan, mencoba sekuat tenaga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Namun, jika tidak ada pekerjaan, mereka kesulitan memenuhi konsumsi makan.

Terkadang, bantuan dari tetangga menjadi penyeimbang agar keluarga tersebut bisa makan atau bertahan hidup.

"Kami berharap para dermawan maupun pemerintah daerah dapat memberikan bantuan kepada keluarga yang mengalami kelumpuhan itu guna meringankan beban ekonomi keluarga," ujar Erni.

Baca Juga: Warga Baduy Dapat Bantuan Kartu JKN-KIS, Ini Alasanya!

Saepul menyatakan bahwa dia menjadi tulang punggung keluarga, dan jika tidak ada pekerjaan, mereka terpaksa mengandalkan singkong dan pisang sebagai sumber nutrisi.

Gejala kelumpuhan, seperti lemas, pusing berlebihan, mata kabur, serta sakit pada pinggang dan kaki, dirasakan oleh keenam anggota keluarga tersebut.

Kelumpuhan ini pertama kali muncul pada kakak ipar Saepul, Misto, dan kemudian menyebar ke Ela, adik ipar, dan anak sendiri.

Baca Juga: Indonesia-Selandia Baru Berkoordinasi tentang Pembebasan Pilot Susi Air, TNI Tolak Bantuan.

Beberapa di antaranya sudah dirujuk ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, namun belum mendapatkan kesembuhan.

Sementara itu, empat anggota keluarga lainnya belum mendapatkan pengobatan di rumah sakit atau puskesmas setempat.

Pj Bupati Lebak, Iwan Kurniawan, telah menginstruksikan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Puskesmas Cikulur untuk menangani keluarga ini.

Baca Juga: Rozy Ketar Ketir, Norma Risma Minta Bantuan Hotman Paris Untuk Jadi Pengacaranya

Tujuannya adalah agar dapat dilakukan pengobatan dan perawatan medis, serta memberikan bantuan bahan pokok untuk meringankan beban keluarga mereka.

Dr. Firman Rahmatullah, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, menyatakan bahwa kemungkinan besar kelumpuhan yang menimpa satu keluarga ini memiliki faktor genetik. 

Pihaknya berkomitmen untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan kepada keluarga tersebut.

Baca Juga: Minta Bantuan Jokowi, WNI Pelaku Pelecehan Saat Thawaf Umroh Didenda 200 Juta Rupiah

Semoga bantuan dari dermawan dan pemerintah dapat meringankan beban keluarga yang sedang menghadapi cobaan ini.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler